Medika Husada Lembu G.Meru-abu
Anggayuh cipto karsa tresno...Tansah ngugemi...Sak bejo-bejone wong lali, Isih bejo wong kang tansah Eling Lan Waspodo... Ojo Dumeh..Ojo Gumunan..Ono ing Wolak-walike Jaman... Jejak pengembaraan mencari jati diri, menelusuri jalan kehidupan, menempa batin, pergi dari barat gunung purabaya, gunung sentosa, samudra selebes, gunung tangkupan perahu, gunung merapi dan gunung damalung
Kamis, 24 Agustus 2017
Rabu, 23 Agustus 2017
Jualan yuk!!!!
Mari bergabung berjualan di Bukalapak.......https://www.bukalapak.com/r/anekajualanku
Rabu, 15 Februari 2017
Kisah Bersama Gadis Kerudung Biru
Suara Telepon Genggam berdering memecah kesunyian dipagi itu, langit masih gelap, kabut dari gunung merbabu masih belum enggan pergi, menyelimuti lembah-lembah, dan saya pun masih terbalut selimut tebal. Kuraih MIMPI...eehm....kuraih telepon genggam ku dan dengan mata yang masih terasa berat untuk membuka ku buka dan kubaca SMS/ L4y4ng suoro ora biso ngobati....ROSO KaNGEN MARANG SliRAMU yai....Malah Nyanyi ki. " Sugeng enjang pak nyuwun tulung mang obati lembu kulo mboten saget ngadek". Sebuah panggilan dari salah satu peternak sapi perah di lereng gunung merbabu membuatku langsung bangun dan menunaikan kewajibanku rutinitas pagi itu setelah menyelesaikan kewajiban saya sebagai makhluk yang berTuhan melakukan SembahYang saya segera hubungi seseorang yang sedang menanti kasus seperti ini.
Tak seberapa lama datanglah tiga orang Mahasiswa sebuah perguruan Tinggi yang sudah beberapa hari mengikuti kegiatanku. Si GADIS Berkerudung Biru datang..........jreng....jreng....jreng............................................
Tanpa membuang waktu lebih lama dia dan saya mendatangi pasien bersama paramedis saya.
Sapi sehari sebelumnya melahirkan, laktasi ke-4 produksi rata-rata laktasi ke-3 sekitar 12-18liter/hari. Sapi sulit berdiri, nafsu makan tidak ada, mengindikasikan bahwa sapi ini mengalami Milk fever. Obat segera di persiapkan meliputi larutan calsium 500ml, Roborantia/ Vitamin dan ATP, serta infuset.
Dengan cekatan Gadis kerudung biru membantu mempersiapkan alat-alat dan obat-obatan, paramedis membantu restrain sehingga sapi mudah untuk di infus melaluli vena Jugularis. Dengan seksama Gadis kerudung Biru melakukan instruksi seperti yang saya harapkan mulai bagaimana menemukan HATIKU....eh bukan menemukan Vena Jugularis dengan menekan daerah leher dan pembesaran vena terlihat kemudian cara menusukkan jarum ke vena dan memasang infuset ke botol larutan Calsium. " Begini ya Dok" sambil mengecek apakah obat sudah mengalir dari mata turun kehati....xixixixi ....dari botol ke saluran infus dan masuk ke vena jugularis. "Nanti dijaga jangan sampai jarum masuk ke sub kutan dipastikan sebisa mungkin semua masuk ke intra vena" begitu kataku. Selama sekitar 15-20 menit larutan Calsium hampir habis dan saya minta untuk menambahkan Roboransia/ATP ke dalam larutan Calsium dengan sigap Gadis kerudung Biru mengambil obat dari tas kemudian diambil dengan spuit 20 ml dan dicampur ke larutan calsium yang kemudian terlihat perubahan warna larutan menjadi merah. Tetes terakhir dari larutan merah itu menandakan selesainya pengobatan sapi Milk fever milik Peternak di Lereng Merbabu. "Ok sudah selesai tinggal ambil jarum yang menancap di vena kita tinggal sebentar untuk minum minum dulu, ditunggu sebentar ya Pak" begitu kataku.
Saya, paramedis, peternak dan Gadis Kerudung Biru bergegegas meninggalkan sapi yang sudah mulai cerah raut mukanya menandakan bahwa perkembangan kesehatannya mulai pulih kembali.
Sang surya perlahan menampakkan diri dari arah timur, menghapus perlahan kabut yang tadinya menyelimuti lereng merbabu, menerobos dari sela-sela kandang membuat suasana ROMANTIS....cie...cie.... Di rumah peternak kita di jamu dengan minuman teh manis dan makanan ringan. Gadis berkerudung biru mendengarkan perbincangan kami antara saya dan peternak yang menanyakan beberapa hal tentang penyakit yang diderita sapi miliknya. Saya menerangkan penyebab,proses, pengobatan dan pencegahan penyakit Milk fever kepada Peternak. Setelah sekitar 15 menit kita ngobrol kita berjalan lagi ke kandang yang jaraknya tidak lebih dari 15 meter dari rumah peternak. Sapi sudah mau makan tetapi belum mau berdiri sendiri, kuraih dengan tanganku tangannya.....eh salah ....ember disampingku dan ku isi dengan cinta...eh salah lagi dengan air dingin.... dan aku guyur ke kepala sapi dan spontan sapi bisa berdiri. Alhamdulillah.....hampir bersamaan terdengar dari mulut Gadis berkerudung Biru dan peternak melihat sapi nya bisa berdiri lagi......
Begitulah akhir kisah pengobatan Milk fever sapi perah bersama Gadis Kerudung Biru pada pagi hari itu. Saya lihat begitu senangnya begitu leganya Gadis Kerudung Biru sudah bisa melihat bagaimana mengobati kasus Milk fever yang memang itu tema dari PKL dia. ....
SEKIAN
Langganan:
Postingan (Atom)