Ilmu kemajiran pada ternak
Summary:banyumentah
Paralisa pasca melahirkan pada sapi
Paralisa adalah suatu kelumpuhan dikarenakan gangguan pada saraf obturatoria yang pada akhirnya satu atau dua kaki belakang lumpuh dan hewan tidak bisa berdiri. Paralisa biasanya terjadi pada sapi terutama sapi perah yang mempunyai produksi susu tinggi tetapi bisa juga terjadi pada kuda, kambing, domba dan anjing.Penyebab utama kasus ini karena kusulitan melahirkan pada hewan betina tetapi bisa juga pada hewan bunting tua karena fetus yang mendesak saraf obturatoria. Luka saraf obturatoria bias juga terjadi karena fraktura tulang pelvis, adanya pertumbuhan tulang baru(Callus) dari pelvis yangmengalami fraktur atau adanya tumor pada tulang pelvis. Pada saat terjadi distokia dimana penanganannya kurang tepat atau fetus lama berada di jalan lahir sehingga menekan saraf ini akan menyebabkan paralisa. Setelah partus bila gangguan saraf terjadi pada salah satu kaki (Unilateral) hewan masih bias berdiri walau sempoyongan tetapi ketika terjadi pada kedua kaki belakang induk tidak bias berdiri. Bila penyakitnya masih kut hewan masih mau memamahbiak, nafsu makan normal dan pernafasan dan denyut jantung juga normal.
Kesembuhan tergantung penyebabnya bila dikarenakan fraktur tulang pelvis akan menyebabkan gangguan saraf yang berat, dan penyembuhan sangat sukar. Bila adanya tumor pada tulang pelvis penanganan operatif juga sukar.
Pengobatan ditujukan pada pemberian pakan dengan ransum yang baik. Jika induk masih bisa berdiri walaupun harus di bantun sapi harus sering dilatih berdiri sampai sapi bisa berdiri normal lagi. Untuk mencegah komplikasi adanya luka di sekitar kaki karena hewan berbaring maka pemberian bedding berupa jerami kering perlu dilakukan dan juga pembalikan badan kekanan kekiri untuk mencegah dekubitas.
Ilmu kemajiran pada ternak Originally published in Shvoong: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/2057253-ilmu-kemajiran-pada-ternak/
Summary:banyumentah
Paralisa pasca melahirkan pada sapi
Paralisa adalah suatu kelumpuhan dikarenakan gangguan pada saraf obturatoria yang pada akhirnya satu atau dua kaki belakang lumpuh dan hewan tidak bisa berdiri. Paralisa biasanya terjadi pada sapi terutama sapi perah yang mempunyai produksi susu tinggi tetapi bisa juga terjadi pada kuda, kambing, domba dan anjing.Penyebab utama kasus ini karena kusulitan melahirkan pada hewan betina tetapi bisa juga pada hewan bunting tua karena fetus yang mendesak saraf obturatoria. Luka saraf obturatoria bias juga terjadi karena fraktura tulang pelvis, adanya pertumbuhan tulang baru(Callus) dari pelvis yangmengalami fraktur atau adanya tumor pada tulang pelvis. Pada saat terjadi distokia dimana penanganannya kurang tepat atau fetus lama berada di jalan lahir sehingga menekan saraf ini akan menyebabkan paralisa. Setelah partus bila gangguan saraf terjadi pada salah satu kaki (Unilateral) hewan masih bias berdiri walau sempoyongan tetapi ketika terjadi pada kedua kaki belakang induk tidak bias berdiri. Bila penyakitnya masih kut hewan masih mau memamahbiak, nafsu makan normal dan pernafasan dan denyut jantung juga normal.
Kesembuhan tergantung penyebabnya bila dikarenakan fraktur tulang pelvis akan menyebabkan gangguan saraf yang berat, dan penyembuhan sangat sukar. Bila adanya tumor pada tulang pelvis penanganan operatif juga sukar.
Pengobatan ditujukan pada pemberian pakan dengan ransum yang baik. Jika induk masih bisa berdiri walaupun harus di bantun sapi harus sering dilatih berdiri sampai sapi bisa berdiri normal lagi. Untuk mencegah komplikasi adanya luka di sekitar kaki karena hewan berbaring maka pemberian bedding berupa jerami kering perlu dilakukan dan juga pembalikan badan kekanan kekiri untuk mencegah dekubitas.
Ilmu kemajiran pada ternak Originally published in Shvoong: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/2057253-ilmu-kemajiran-pada-ternak/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar