Penyakit eksotik pada hewan
Summary:banyumentah
Virus nipah
Penyakit nipah atau Porcine Respiratory and Neurological Sindrom, Porcine respiratory and Encephalitis sindrom (PRES) adalah suatu penyakit hewan yang menyebabkan radang otak yang mematikan dan dapat menular ke manusia(zoonosis). Semula penyakit ini diduga karena virus hendra tetapi menurut penelitian Center of Control disease and Prevention (CD) Amerika bahwa penyakit ini berbeda dengan virus hendra walaupun sama dalam genus Morbili virus dan dinamakan virus nipah sesuai kejadian di nipah, negara bagian negeri sembilan malaysia.
Sifat dar virus nipah ini yang termasuk dalam famili Paramixoviridae yang merupakan virus RNA, ukuran 160-300 nm, mempunyai amplop sehingga tidak tahan terhadap pelarut lemak seperti eter, formalin dan deterjen. Virus ini dapat bertahan dalam ekskresi dan gelembung air sehingga penularan secara inhalasi sangat efektif, ph tunbuh yang baik 7-8, tida ktahan asam dan pemanasan 56 drajat celcius selama 1 jam. Virus nipah dapat menginfeksi ternak babi, kuda, kucing, anjing, kelelawar pemakan buah, kambing, burung dan tikus. Hingga saat ini virus nipah baru ditemukan di malaysia dan singapura. Infeksi ini baru dikenal ketika ada wabah encephalitis yang menghebohkan di negara bagian perak, malaysia bulan september 1998 yang kemudian menyebar ke negara bagian negeri sembilan pada april 1999, sehingga menyebabkan 39% dari 258 kasus encephalitis pada manusia meninggal dengan gejala demam tinggi dan gejala ensefalitis. Kasus nipah di indonesia belum pernah ditemukan, tetapi pernah terjadi kasus 2 orang warga indonesia yang bekerja di peternakan babi di malaysia yang terkena wabah nipah menderita ensefalitis dan dirawat di rumah sakit umum batam pada tanggal 24 maret 1999 yang akirnya meninggal dunia.
Dalam rangka pengendalian virus nipah pemerintah malaysia melakukan pembunuhan babi pada peternakan yang telah diketahui terinfeksi, menghentikan lalu-lintas ternak babidan memindahkan pekerja ke tempat yang agak jauh dari peternakan yang terinfeksi dan monitoring survey serologis pada babi yang berasal dari luar daerah yang terkena wabauh secara random, dan kebijaksanaan test and slaugter.
Tidak semua babi yang terinfeksi menunjukan gejala klinis, gejala klinis meliputi 2 bentuk yaitu bentuk pernafasan yang biasa pada babi dan bentuk ensefalitis lebih sering pada manusia yang tertular virus nipah.
Pada babi gejala umum yaitu demam 40 drajat celsius, gangguan pernafasan berupa batuk yang keras, ingusan disertai darah, kadang disertai gangguan saraf seperti tremor, inkoordinasi, kejang-kejang dan kematian pada babi dewasa. pada anjing gejalanya berupa konjunctivitis, mata berair,ingusan dan sesak nafas. Pada manusia menyebabkan demam tinggi 3- 14 hari, diare, gangguan pernafasan, sesak, ingusan, gejala ensefalitis seperti sakit kepala yang sangat hebat,inkoordinasi, konvulsi, epilepsi, koma dan meninggal. penyakit ini sering dikelirukan dengan penyakit lain yang mempunyai gejala ensefalitis seperti Japanese-B-Ensefalitis, Murray Valley Ensefalitis, Aujezky's disease, Rabies, Hendra, dan Lyssa Virus.
.
v
Penyakit eksotik pada hewan Originally published in Shvoong: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/2057279-penyakit-eksotik-pada-hewan/
Summary:banyumentah
Virus nipah
Penyakit nipah atau Porcine Respiratory and Neurological Sindrom, Porcine respiratory and Encephalitis sindrom (PRES) adalah suatu penyakit hewan yang menyebabkan radang otak yang mematikan dan dapat menular ke manusia(zoonosis). Semula penyakit ini diduga karena virus hendra tetapi menurut penelitian Center of Control disease and Prevention (CD) Amerika bahwa penyakit ini berbeda dengan virus hendra walaupun sama dalam genus Morbili virus dan dinamakan virus nipah sesuai kejadian di nipah, negara bagian negeri sembilan malaysia.
Sifat dar virus nipah ini yang termasuk dalam famili Paramixoviridae yang merupakan virus RNA, ukuran 160-300 nm, mempunyai amplop sehingga tidak tahan terhadap pelarut lemak seperti eter, formalin dan deterjen. Virus ini dapat bertahan dalam ekskresi dan gelembung air sehingga penularan secara inhalasi sangat efektif, ph tunbuh yang baik 7-8, tida ktahan asam dan pemanasan 56 drajat celcius selama 1 jam. Virus nipah dapat menginfeksi ternak babi, kuda, kucing, anjing, kelelawar pemakan buah, kambing, burung dan tikus. Hingga saat ini virus nipah baru ditemukan di malaysia dan singapura. Infeksi ini baru dikenal ketika ada wabah encephalitis yang menghebohkan di negara bagian perak, malaysia bulan september 1998 yang kemudian menyebar ke negara bagian negeri sembilan pada april 1999, sehingga menyebabkan 39% dari 258 kasus encephalitis pada manusia meninggal dengan gejala demam tinggi dan gejala ensefalitis. Kasus nipah di indonesia belum pernah ditemukan, tetapi pernah terjadi kasus 2 orang warga indonesia yang bekerja di peternakan babi di malaysia yang terkena wabah nipah menderita ensefalitis dan dirawat di rumah sakit umum batam pada tanggal 24 maret 1999 yang akirnya meninggal dunia.
Dalam rangka pengendalian virus nipah pemerintah malaysia melakukan pembunuhan babi pada peternakan yang telah diketahui terinfeksi, menghentikan lalu-lintas ternak babidan memindahkan pekerja ke tempat yang agak jauh dari peternakan yang terinfeksi dan monitoring survey serologis pada babi yang berasal dari luar daerah yang terkena wabauh secara random, dan kebijaksanaan test and slaugter.
Tidak semua babi yang terinfeksi menunjukan gejala klinis, gejala klinis meliputi 2 bentuk yaitu bentuk pernafasan yang biasa pada babi dan bentuk ensefalitis lebih sering pada manusia yang tertular virus nipah.
Pada babi gejala umum yaitu demam 40 drajat celsius, gangguan pernafasan berupa batuk yang keras, ingusan disertai darah, kadang disertai gangguan saraf seperti tremor, inkoordinasi, kejang-kejang dan kematian pada babi dewasa. pada anjing gejalanya berupa konjunctivitis, mata berair,ingusan dan sesak nafas. Pada manusia menyebabkan demam tinggi 3- 14 hari, diare, gangguan pernafasan, sesak, ingusan, gejala ensefalitis seperti sakit kepala yang sangat hebat,inkoordinasi, konvulsi, epilepsi, koma dan meninggal. penyakit ini sering dikelirukan dengan penyakit lain yang mempunyai gejala ensefalitis seperti Japanese-B-Ensefalitis, Murray Valley Ensefalitis, Aujezky's disease, Rabies, Hendra, dan Lyssa Virus.
.
v
Penyakit eksotik pada hewan Originally published in Shvoong: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/2057279-penyakit-eksotik-pada-hewan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar