Anggayuh cipto karsa tresno...Tansah ngugemi...Sak bejo-bejone wong lali, Isih bejo wong kang tansah Eling Lan Waspodo... Ojo Dumeh..Ojo Gumunan..Ono ing Wolak-walike Jaman... Jejak pengembaraan mencari jati diri, menelusuri jalan kehidupan, menempa batin, pergi dari barat gunung purabaya, gunung sentosa, samudra selebes, gunung tangkupan perahu, gunung merapi dan gunung damalung
Senin, 31 Januari 2011
Lagu punk rock jalanan yang ramai dibicarakan blogger
Video tentang Operasi Displasi abomasum
Selasa, 25 Januari 2011
Alexa rank ku nonggol lagi
FORMADIKA tour 2011
Forum Muda-mudi Kentolan Lor yang biasa disingakat menjadi FORMADIKA mengadakan sebuah pelesiran ke Pacitan Jawa timur. Tujuan mereka adalah ke Gua gong dan juga pantai Pacitan. Dengan menggunakan 1 buah bus dengan kapasitas sekitar 50an orang mereka berangkat jam 07 pagi dari bantul ke arah timur yaitu kabupaten Pacitan. Ini beberapa foto dari kegiatan mereka.
Rabu, 19 Januari 2011
lahar dingin merapi menerjang lagi
Pengambilan benang 14 hari post operasi
Senin, 17 Januari 2011
Resensi oleh:banyumentah
VIVAnews mengabarkan pada rabu 12 Januari 2011 dalam judulnya Riedl kesal pemain kurang serius ikuti latihan. Apakah gerangan yang menyebabkan Riedl lebih galak kali ini?
Pada latihan ke-3 gelombang ke-2 seleksi timnas U-23 kembali diadakan dilokasi Lapangan C, Senayan, Jakarta. Fokus utama latihan kali ini adalah komunikasi dan kerjasama tim begitu keinginan pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl.
Sekitar 30 pemain U-23 yang menjalani seleksi pagi itu. Pada saat para pemain melakukan permainan dan latihan teknik umpan-umpan pendek, Riedl sempat mengungkapkan kekesalannya apa sebabnya. Penyebabnya tiada lain adalah karena hampir tidak ada pemain yang melakukan komunikasi dalam mengumpan.
"Bicara, bicara. Umpan yang keras. Kakek saya bisa mengumpan lebih keras daripada kalian," ujar Riedl kepada pemain dengan lantang. begitulah langkah yang dijalankan pemain timnas U-23, selain melakukan latihan tersebut, para pemain juga melakukan latih tanding dan tekhik kerjasama penyelesaian akhir di depan gawang.
Ruben Wuarbanaran, Pemain calon naturalisasi yang mengikuti seleksi tim nasional Indonesia U-23 menjalani latihan terpisah pagi itu dikarenakan cidera otot pada sesi latihan selasa 11 Januari 2011. Pemain ini merupakan keturunan asal Belanda, dan ikut menjadi timnas U-23 kali ini.
Ruben Wuarbanaran merupakan pemain asal klub Belanda FC Den Bosch dia berlatih di bawah pengawasan fisioterapis sepanjang sesi latihan. Sesi latihan itu dimulai pukul 08.00 WIB pagi dan berakhir 09.30 WIB. Semoga timnas U-23 akan menjadi timnas yang bisa membanggakan bangsa Indonesia, semoga saja.
Vivanews.Com Originally published in Shvoong: http://id.shvoong.com/entertainment/plays/2099954-vivanews-com/
Ringkasan oleh:banyumentah
Inilah 8 Permintaan Tifatul terhadap RIM begitu judul berita di www.Tempointeraktif.com per 09 Januari 2011.Di Jakarta- Tifatul Sembiring, Menteri Komunikasi dan Informatika di kabinet Indonesia bersatu II mengeluarkan ultimatumnya ke pihak Research In Motion (RIM), sebuah perusahaan Kanada yang mengeluarkan layanan Blackberry /BB untuk segera menutup akses situs porno dalam produknya.
Ultimatum ini diberikan kepada RIM dalam waktu dua minggu untuk mengikuti aturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Segera setelah mengultimatum RIM melalui situs Twitter Tifatul segera menuai protes.
Kemudian per tanggal 09 Januari lewat twitternya Tifatul kembali membuat pernyataan mengenai RIM dan layanan Blackberry lewat akun Twitter-nya @tifsembiring, yang isinya adalah sebagai berikut:
Inilah 8 permintaan Tifatul.
1. Kita minta RIM agar hormati & patuhi Peraturan perundangan yg berlaku di Indonesia, terkait dg UU 36/1999, UU 11/2008 & UU 44/2008
2. Kita minta RIM agar buka perwakilan di Indonesia, karena pelanggan RIM di Indonesia untuk Blackberry sudah lebih dari 2 juta.
3. Kita Minta RIM agar membuka service center di Indonesia untuk melayani & mudahkan pelanggan mereka yang juga WNI.
4. Kita minta RIM agar merekrut dan menyerap tenaga kerja Indonesia secara layak dan proporsional.
5. Kita minta RIM agar sebanyak mungkin menggunakan konten lokal Indonesia, khususnya mengenai software.
6. Kita minta RIM agar memasang software blocking terhadap situs-situs porno, sebagaimana operator lain sdh mematuhinya.
7. Kita minta RIM agar bangun server/repeater di Indonesia, agar aparat hukum dapat melakukan penyelidikan terhadap pelaku kejahatan tmsk koruptor.
8. Sejauh ini terkesan RIM meng-ulur-ulur waktu untuk menjalankan komitmen mereka. Apakah kita sebagai bangsa mau diperlakukan spt itu?
Itulah alasan dari ultimatum Menteri Tifatul kepada RIM dan ia kemudian menutup dengan posting terakhirnya: "Kalau ada nasionalisme di dada kita & ingin menjadi bangsa berwibawa, pasti sebagian kita akan setuju poin2 yang saya sampaikan tentang RIM."
www.tempointeraktif.com Originally published in Shvoong: http://id.shvoong.com/society-and-news/news-items/2099304-www-tempointeraktif-com/
Selasa, 11 Januari 2011
Penyuluhan dan Sekolah Lapang di desa Tajuk
Minggu, 02 Januari 2011
operasi displasia di wilayah puskeswan Getasan
Salahsatu cara penanganan kasus displasia abomasum pada sapi adalah dengan jalan operasi. Ada 3 macam displasia abomasum yaitu displasia abomasum kanan atau Right displaced abomasum, displasia abomasum kiri atau left displaced abomasum dan perpuntiran abomasum atau abomasal volvulus. Pada tanggal 30 Nopember 2010 sekitar pukul 11.00 wib di dusun krangkeng, desa batur, kec. Getasan, Kab. Semarang dilakukan penanganan kasus left displaced abomasum (LDA) pada seekor sapi betina yang hamil 5 bulan dan mengalami LDA dengan jalan operasi. Pengertian dari LDA adalah bergesernya abomasum kearah kiri dari posisi normalnya karena terbentuk gas dan mengembung ke arah kiri sehingga terjepit antara dinding abdomen dan rumen. Gangguan ini termasuk dalam salahsatu penyakit metabolik pada sapi. Displasia biasanya sering terjadi pada sapi perah dengan asupan konsentrat tinggi, terjadi setelah beranak , bisa terjadi karena kelanjutan dari hipokalsemia atau ketosis dan jarang terjadi pada sapi pedaging atau pada masa bunting. Gejala klinis yang bisa dilihat sapi tiba-tiba tidak mau makan, penurunan produksi susu, kuantitas feses sedikit atau terjadi diare, dan yang paling bisa untuk memastikan bahwa sapi tersebut mengalami displasia abomasum adalah dengan cara auskultasi menggunakan stetoskop dan perkusi didaerah fossa paralumbar bagian kiri akan terdengar suara ping (ping Sound). Prinsip Penanganan kasus ini adalah reposisi dan menstabilkan posisi abomasum. Ada beberapa cara penanganan kasus ini antara lain dengan teknik rolling atau sapi digulingkan tetapi hasilnya kurang maksimal karena bisa kambuh lagi dan tidak bisa dilakukan pada kasus RDA atau volvulus abomasum. Selain cara tersebut bisa juga dengan cara operasi dengan cara Laparotomi flank kanan. Penanganan kasus di lapangan di wilayah kerja Puskeswan Getasan, kec. Getasan, Kab. Semarang pada tanggal 30 Nopember 2010 merupakan penanganan kasus LDA dengan cara operatif pertama kali di Kab. Semarang yang dilakukan oleh Tim Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Semarang. Selaku operator drh. Harmanto yang sekarang menjabat sebagai Tenaga Medis Veteriner Puskeswan Getasan yang berstatus THL Medik Vetreriner Kementan tahun 2010, selaku co-operator drh. Susilowati, selaku equipment Bp. Imam Haryadi paramedik vet. Semarang. Hadir juga counterpart JICA drh. Yusnita Sari selaku pembimbing dan juga dihadiri plh. Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Perikanan, kab. Semarang drh. Sri Hartiyani. Langkah-langkahnya antara lain mempersiapkan peralatan: Nedlle holder, Gunting, nedlle dengan ujung bulat dan segitiga, forsep aligator, arteri klem, blade, scalpel, pinset. Peralatan pendukung: selang untuk defloating, benang jahit(absorbable, non-absorbable), glove operasi dan long plastic glove dan kapas. Lokal anastesia berupa Lidocain 2% sebanyak 50-100ml, desinfektan berupa Povidone Iodine, Alkohol 70%, Antibiotik Penicillin dan NaCl fisiologis 1 liter. Selanjutnya mempersiapkan sapi di restrain dan di jepit, cuci dengan sabun area flank kanan, pencukuran rambut di daerah flank kanan kira-kira 25cm x 25 cm, lokal anastesia 2% lidocain, injeksi Penicillin Intra muskuler di daerah Pantat, Disinfeksi dengan Povidon Iodine dan alkohol 3 kali bergantian didaerah flank kanan yang sudah dicukur. Semua langkah tersebut sebaiknya dilakukan secara berurutan, setelah terbius iris kulit dengan pisau scalpel 20-25 cm arah vertikal flank, sayat otot ada 3 lapis, setelah terlihat peritonium potong dan lebarkan dengan gunting maka terbukalah rongga perut. Langkah berikutnya adalah eksplorasi dengan tangan bersarungtangan panjang daerah rongga abdomen dan cari abomasum lakukan defloating dengan cara tusukan jarum yang dihubungkan selang ke abomasum sampai gas yang ada di abomasum keluar semua ditadai dengan berhentinya gelembung udara pada ember berisi air yang terhubung selang defloating. Kemudian reposisi abomasum dan cari bagian pilorus tarik omentum ke arah lubang incisi keluarkan. Jait 2 benang non-absorbable, atas bawah omentum dan tautkan ke muskulus dekat incisi. Masukan NaCl Fisiologis 500ml+ Penicillin 4.5m.iu ke dalam rongga abdomen, jait peritonium dengan benang yang bisa terabsorbsi, cuci dengan NaCl Fisiologis + Penicilline 1.5m.iu, jait otot 1 atau 2 kali yang terakhir jait kulit dengan benang non-absorbable dan oleskan kapas ber iodine. Setelah selesai operasi perawatan pasca operasi juga harus diperhatikan meliputi: injeksi Penicillin 6m.iu selama 3 hari, infus glukosa bila nafsu makan turun, lepas benang setelah 10-14 hari, pemberian pakan rumpit jangan langsung diberi konsentrat, pemberian konsentrat bertahap.
Operasi displasia ini dikenalkan oleh JICA Expert Minami Shigeru DVM dan diajarkan melalui program TOT (Training of Trainer ) JICA the project for Improvement of Countermeasures on the Productive Disease of Dairy Cattle in Indonesia bekerjasama oleh DITJENAK dan DISNAKAN JABAR. Dan pada tanggal 09 Nopember 2010, JICA Expert Minami Shigeru DVM didampingi perwakilan JICA Indonesia drh. Pammusureng dan Counterpart JICA drh. Teguh santoso berkenan hadir di salahsatu rumah ketua kelompok dsn. Ngringin, ds. Batur, Kc. Getasan dalam acara Workshop atau penyuluhan tentang penanganan penyakit metabolik pada sapi perah yang bekerjasama dengan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Semarang.
Salahsatu kendala dalam penanganan kasus ini adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk operasi ini relatife mahal sehingga peternak masih berfikir berkali-kali untuk memutuskan sapi miliknya yang terkena displasia abomasums dioperasi atau tidak. Dan juga peternak masih belum percaya 100% bila dengan jalan ini sapinya bisa sembuh karena di wilayah Kec. Getasan atau kab.
Sumber referensi: Training Material TOT JICA The Fourth Metabolik Diseases Control & Treatment Program