Rabu, 18 April 2012

Butuh Ribuan Kelinci Tiap Bulan


Asosiasi Peternak Kelinci Indonesia (Apkin) memberi peluang kepada anggota untuk menyetor 1.000 ekor kelinci tiap minggu ke Bandung dengan sistem kontrak.

Kelinci cepat berkembang biak sehingga membisniskannya mendatangkan untung besar. Jargon yang biasa dilontarkan semua orang. Namun ternyata tak cukup mengandalkan karakter reproduksi kelinci yang cepat beranak. Perlu loncatan bisnis agar usaha kelinci berkembang cepat.
Mutasim Fakkih SE MM, peternak yang juga Ketua Jaringan Bisnis Kelinci Prestasi Indonesia menyatakan, peternak harus mengubah diri lebih profesional. “Masuk sistem kontrak, rapikan produksi, dan perbesar skala usaha,” paparnya pada Jogja Rabit Expo 2010 beberapa waktu lalu.
Pada kesempatan terpisah, Drs Djiman Santoso, peternak kelinci kawakan dari Sleman Jogjakarta membagi berbagi resep ringkas: kenali pasarnya baru kemudian pilih tujuan pemeliharaan. Setelah itu, barulah peternak bisa memilih jenis dan kualitas indukan yang tepat. Selanjutnya, tanggap pada siklus reproduksi kelinci. Kemudian anak-anaknya dipilah antara yang dibesarkan untuk replacement induk dan dibesarkan untuk dijual.

Kenali Pasar
Menurut Joko Hartanto AMd, peternak kelinci hias dari Ngaglik-Sleman menerangkan, secara garis besar pasar kelinci ada 2 macam, yaitu pasar hobi dan pasar konsumsi (kelinci potong). Untuk pasar hobi atau lazim disebut kelinci hias, semakin mendekati ciri ideal ras-nya, kelinci akan semakin mahal. “Selain itu, ada juga kelinci yang eksotis. Tapi itu sangat subjektif dan memerlukan jam terbang tinggi untuk menguasai seluk beluknya,”ungkapnya. Namun secara umum di luar parameter suka – tidak suka, harga kelinci/induk kelinci ditentukan oleh status kesehatan, penampilan, dan reproduktivitasnya.
Harga calon induk unggul kelinci hias seperti jenis Polish maupun Rex bisa mencapai Rp 200 ribu/ekor. “Yang betul-betul bagus bisa mencapai Rp 400 ribu – Rp 500 ribu per ekor,” tandas Joko. Lebih fantastis lagi harga pejantan unggul dari jenis itu bisa mencapai Rp 600 ribu hingga Rp 1 juta per ekor. Kelinci unggul lepas sapih umur 3 bulan pun harganya bisa tembus Rp 100 ribu – Rp 150.000/ekor.
Namun, untuk mendapatkan harga itu, tentu tak mudah. Peternak harus bergabung dengan komunitas supaya bisa memproduksi kelinci unggulan. Selain itu, komunitas berfungsi sebagai ajang unjuk gigi (kontes), promosi, dan komunikasi antar komunitas di daerah lain.
Lain dengan kelinci hias, menurut Djiman kelinci potong biasanya dijual pada umur 5 - 6 bulan dengan bobot 2 kg atau lebih. Harganya Rp 35.000 - Rp 40.000 atau antara Rp 18.000 - Rp 20.000/kg bobot hidup. Dengan harga itu, peternak kelinci potong sudah mendapat margin Rp 5.000 - Rp 7.500/kg atau Rp 10 ribu – Rp 15 ribu /ekor.
“Tapi bisa juga di pelosok harganya hanya Rp 15.000/kg. Fluktuasi ini karena bakul biasa menekan harga seenaknya. Apalagi peternaknya tidak punya referensi harga,” terang penyuluh swadaya tingkat madya di Kabupaten Sleman ini. Namun buru-buru pemilik kedai lesehan daging kelinci “Jim San” ini pun menyatakan keberadaan bakul juga tidak bisa dikesampingkan karena membantu pasokan kepada pengolah daging kelinci . Peternak kelinci di penjuru pedesaan pun bisa menjual kelincinya setiap saat kepada mereka tanpa perlu jauh-jauh ke pasar.
Maka tak heran Djiman menjamin jika peternak mampu berproduksi rutin ataupun bisa membentuk jejaring/sindikasi pasokan sehingga mampu menyetor rutin kepada kepada pengusaha olahan, mereka akan mendapatkan harga maksimal, di level Rp 20.000/kg bobot hidup.
Menurut Djiman, setiap hari kebutuhan daging kelinci di Jogjakarta diperkirakan lebih dari 500 kg atau setara dengan 500-an ekor kelinci hidup. Warung-warung sate biasanya menjual Rp 10 ribu/porsi berisi 100 – 120 gram daging kelinci. Di hotel berbintang, menu kelinci harganya mencapai Rp 150 ribu/porsi.

Berani Kontrak
Persyaratan mampu memasok rutin bahkan dengan sistem kontrak merupakan peluang dan tantangan bagi peternak kelinci. Menurut Bastian, peternak kelinci yang juga pengurus APKIN (Asosiasi Peternak Kelinci Indonesia) ia memberi peluang kepada peternak anggota APKIN untuk menyetor 1.000 ekor kelinci/minggu ke Bandung dengan sistem kontrak. Kelinci yang disetor mesti berbobot 3 kg/ekor dan dihargai Rp 60 ribu/ekor. Jika di fillet, harganya menjadi Rp 70 ribu – Rp 80 ribu /kg daging fillet. “Kontrak itu mesti ditepati, karena untuk pasokan hotel-hotel dan resto kelas atas di Bandung,” katanya.
Senada dengan Bastian, Mutasim Fakkih menyatakan ia memasarkan kelincinya dengan sistem kontrak yang diperbaharui setiap 3 bulan. Syaratnya, setiap minggu ia mesti menyetor minimal 500 ekor kelinci siap potong. “Memang berat, tapi kalau peternak kelinci mau maju dan serius, sistem ini sangat menjanjikan karena kita tak perlu repot menjual. Harga jual pun bisa maksimal,” ungkap peternak kelinci asal Klaten ini.

Sumber dari:

http://www.trobos.com/show_article.php?rid=8&aid=2483


Selengkapnya baca di Majalah TROBOS Edisi Oktober 2010

Bagaimana Cara Membuat Anak Ketagihan Belajar?


PDF Cetak E-mail
Ditulis oleh Administrator
Senin, 14 Februari 2011 23:22

www.balita-anda.com-belajar_anakNah, ini adalah tema yang sering ditunggu-tunggu oleh orangtua dan juga sering banyak dikeluhkan orangtua. “Kenapa anak saya ngga senang belajar, maen aja seharian”, keluh seorang Ibu yang hadir diseminar saya. Para pembaca, percayakah Anda bahwa kehidupan sejati kita manusia adalah seorang pembelajar? Tapi kita sering memberikan perlakuan yang tidak menyenangkan saat anak belajar (secara tidak sadar) bahkan dulu kita pun mungkin diberikan stimulasi yang salah sehingga belajar itu tidak menyenangkan.

Misalnya, saat anak kita bayi dan berumur 1 tahun. Dia ingin memasukan semua barang yang dapat ia pegang ke dalam mulutnya, benar? Nah yang kebanyakan orang lakukan saat itu adalah berkata “eh… itu kotor, ngga boleh” sambil menarik barang tersebut. Sebenarnya ini adalah perilaku dasar pada saat seorang anak belajar. Kemudian saat dia mulai bisa berjalan, mulai ingin tahu lebih banyak tentang lingkungan sekitar, semakin banyak larangan yang dikeluarkan oleh orangtua ataupun pengasuh. Mungkin karena lelah menjaga anak seharian, sehingga banyak larangan yang dikeluarkan. Padahal ini adalah keinginan mereka untuk tahu (belajar) lebih banyak, mengisi database di otaknya yang masih kosong dan perlu diisi.

Saat mulai bisa berbicara, bertanya ini dan itu. “Ini apa? Kenapa?” Jawaban yang diterima “lha tadi sudah tanya, tanya lagi dasar cerewet” mungkin saat itu pengasuh dan orangtua sedang lelah juga saat menjaganya sehingga malas dan capek untuk memberikan penjelasan dan ini adalah proses belajar seorang anak. Ada barang baru dirumah dan anak ingin memegangnya atau mengetahui lebih dekat, maka kita orangtua dan pengasuhnya menjauhkan barang tersebut darinya, dengan dalih nanti rusak karena barang mahal.

Dari sepenggal contoh diatas dimana ini adalah pengalaman nyata dari saya dan beberapa klien, siapakah yang membuat anak menjadi malas belajar?

Berikutnya ada seorang anak berusia 8 tahun, sebut saja Aji. Orangtuanya sangat mengeluhkan, bahwa anaknya tidak suka belajar dan sudah mendapat peringatan dari gurunya jika tidak ada perubahan sikap maka kemungkinan besar Aji tidak naik kelas. Saat bertemu, saya yakin Aji adalah anak yang luar biasa. Sesaat saya bertanya tentang hobi dan kesukaannya saat bermain, dengan cepat saya mengetahui anak ini luar biasa. Sebab setelah saya Tanya tentang hobinya ternyata sepak bola, dan tim kegemarannya adalah Arsenal (Liga Inggris). Dan Aji, hafal seluruh pemain inti dan cadangan Arsenal, berikut pelatih dan asistennya serta nomor punggung pemain, tanggal ulang tahun pemain serta daftar pencetak goal dan assist (pemberi umpan) dan point klasemen liga dan urutannya. Gila, luar biasa! (dalam hati saya) Ngga ada yang salah sama hardware (otaknya), tapi masalahnya sama Software.

Satu orang anak yang sama, otaknya kalau dibuat belajar pelajaran disekolah tidak berfungsi (berhitung, menghafal) tetapi hafal seluruh pemain Arsenal. Apa anak ini bodoh? Tentunya Anda sepaham dengan saya, jawabanya adalah tidak. Anak ini pandai luar biasa. Hanya saja salah perlakuan sehingga ia malas dan tidak suka belajar.

Lalu apa yang saya lakukan untuk mengubah agar software menjadi baik dan membuat anak ini agar mudah belajar? Yang saya perbaiki orangtuanya dahulu, sebab untuk anak seusia Aji, jika terdapat masalah dalam hidupnya berarti orangtua yang akan bantu (untuk menjadi terapis) untuk atasi masalah anak tersebut. Saya mengajarkan bagaimana berkomunikasi dengan anak dan sifat dari pikiran anak, serta pentingnya menomor satukan cinta dalam mendidik anak, yang semuanya akan sangat panjang jika saya jelaskan disini.


Berikutnya adalah tips bagaimana agar, anak kita menjadi rajin dan mudah sekali belajar dan sekolah.

  • Saat pulang sekolah tanyakan “hai sayang, apa yang menyenangkan hari ini disekolah?” Otomatis otak anak akan mencari hal-hal yang menyenangkan disekolah dan ini secara tidak langsung akan memberitahu sang anak bahwa sekolah adalah tempat yang menyenangkan.
  • Saat anak tidur (Hypnosleep), katakan “makin hari, belajar makin menyenangkan”, “sama halnya dengan bermain, belajar juga sangat menyenangkan”, “mudah sekali bagimu untuk belajar (berhitung, menghafal dll)”.
  • Jelaskan manfaat dari pelajaran yang sedang dipelajari (sesuai dengan minat anak tersebut) misal: dengan mempelajari perkalian, maka saat liburan naik kelas nanti nanti kamu bisa menghitung berapa harga barang yang akan kamu beli di Singapore. Dan kamu bisa membandingkannya dengan harga di Indonesia. Jika kamu menguasai conversation dalam bahasa inggris maka kamu akan sangat mudah berkomunikasi dengan pelatih sepak bolamu yang dari Thailand.
  • Mintalah guru les pelajarannya (jika ada), sering-sering mengatakan bahwa anak kita adalah anak yang hebat dan luar biasa. Pujian yang tulus dan memompa semangatnya jauh lebih penting dari pada mengajarkan tehnik-tehnik berhitung dan menghafal yang cepat. Mintalah bantuan orang-orang sekitar termasuk guru untuk meningkatkan harga diri anak kita.
  • Jika anak kita masih kecil dan masih suka dibacakan dongeng, bacakan dongeng dengan posisi memangku dia (dengan posisi yang nyaman, serta memudahkan kita orangtua untuk memberikan ciuman kasih sayang atau pelukan sayang) tujuannya agar anak mengkaitkan membaca buku dengan rasa cinta dari orangtua dan buku adalah hal yang sangat menyenangkan.
  • Gunakan surat rahasia dari orangtua kepada anak, kita bisa berkata “nak, Ibu telah meletakan surat rahasia buat kamu. Cuma kamu dan ibu yang tahu isinya. Ibu letakan dibawah bantal tidurmu, bacalah setelah makan ya”. Isinya bisa berupa kata-kata yang menyemangati anak dalam kegiatan belajar dan sekolahnya.
  • http://www.balita-anda.indoglobal.com/pendidikan-anak/863-bagaimana-cara-membuat-anak-ketagihan-belajar.html

Sumber: Timothy Wibowo

Senin, 02 April 2012

Pemeliharaan Ayam Kampung

www.sentralternak.com, Di waktu yang singkat ini perkenankan kami untuk ikut melengkapi artikel atau pengetahuan tentang cara beternak ayam kampung pedaging. Banyak sudah artikel dan makalah yang ditulis oleh pakar dan ahli dibidangnya dalam masalah ini akan tetapi mengingat anemo masyarakat untuk mengetahui cara beternak yang baik dan praktis maka kami meluangkan waktu untuk bisa menulisnya. Semoga yang sedikit ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua.

Mengubah sistem beternak ayam kampung dari sistem ekstensif ke sistem semi intensif atau intensif memang tidak mudah, apalagi cara beternak sistem tradisional (ekstensif) sudah mendarah daging di masyarakat kita. Akan tetapi kalau dilihat nilai kemanfaatan dan hasil yang dicapai tentu akan menjadi faktor pendorong tersendiri untuk mencoba beternak dengan sistem intensif. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam usaha beternak ayam kampung, maka perlu kiranya memperhatikan beberapa hal berikut :

1. Bibit

Bibit mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha peternakan. Bibit ayam kampung (DOC) dapat diperoleh dengan cara : dengan membeli DOC ayam kampung langsung dari pembibit, membeli telur tetas dan menetaskannya sendiri, atau membeli indukan untuk menghasilkan telur tetas kemudian ditetaskan sendiri baik secara alami atau dengan bantuan mesin penetas. Kami tidak akan menguraikan sisi negatip dan positif cara mendapatkan DOC ayam kampung karena akan memerlukan halaman yang panjang nantinya. Secara singkat DOC ayam kampung yang sehat dan baik mempunyai kriteria sebagai berikut : dapat berdiri tegap, sehat dan tidak cacat, mata bersinar, pusar terserap sempurna, bulu bersih dan mengkilap, tanggal menetas tidak lebih lambat atau cepat.

2. Pakan

Kita ketahui bersama bahwa pakan mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha. Pakan untuk ayam kampung pedaging sebenarnya sangat fleksibel dan tidak serumit kalau kita beternak ayam pedaging, petelur atau puyuh sekalipun. Bahan pakan yang bisa diberikan antara lain : konsentrat, dedak, jagung, pakan alternatif seperti sisa dapur/warung, roti BS, mie instant remuk, bihun BS, dan lain sebagainya. Yang terpenting dalam menyusun atau memberikan ransum adalah kita tetap memperhatikan kebutuhan nutrisi ayam kampung yaitu protein kasar (PK) sebesar 12% dan energi metabolis (EM) sebesar 2500 Kkal/kg.

Jumlah pakan yang diberikan sesuai tingkatan umur adalah sebagai berikut :

* 7 gram/per hari sampai umur 1 minggu
* 19 gram/per hari sampai umur 2 minggu
* 34 gram/per hari sampai umur 3 minggu
* 47 gram/per hari sampai umur 4 minggu
* 58 gram/per hari sampai umur 5 minggu
* 66 gram/per hari sampai umur 6 minggu
* 72 gram/per hari sampai umur 7 minggu
* 74 gram/per hari sampai umur 8 minggu

Sedangkan air diberikan secara ad libitum (tak terbatas) dan pada tahap-tahap awal pemeliharaan perlu dicampur dengan vitamin+antibiotika.

3. Perkandangan

Syarat kandang yang baik : jarak kandang dengan permukiman minimal 5 m, tidak lembab, sinar matahari pagi dapat masuk dan sirkulasi udara cukup baik. Sebaiknya memilih lokasi yang agak rindang dan terhalangi oleh bangunan atau tembok lain agar angin tidak berhembus langsung ke dalam kandang.

Penyucihamaan kandang dan peralatannya dilakukan secara teratur sebagai usaha biosecurity dengan menggunakan desinfektan yang tepat dan tidak membahayakan bagi ternak itu sendiri. Banyak pilihan jenis desinfektan yang ditawarkan oleh berbagai produsen pembuatan obat.

Ukuran kandang : tidak ada ukuran standar kandang yang ideal, akan tetapi ada anjuran sebaiknya lebar kandang antara 4-8 m dan panjang kandang tidak lebih dari 70 m. Yang perlu mendapat perhatian adalah daya tampung atau kapasitas kandang. Tiap meter persegi sebaiknya diisi antara 45-55 ekor DOC ayam kampung sampai umur 2 minggu, kemudian jumlahnya dikurangi sesuai dengan bertambahnya umur ayam.

Bentuk kandang yang dianjurkan adalah bentuk postal dengan lantai yang dilapisi litter yang terdiri dari campuran sekam, serbuk gergaji dan kapur setebal ± 15 cm. Model atap monitor yang terdiri dari dua sisi dengan bagian puncaknya ada lubang sebagai ventilasi dan bahan atap menggunakan genteng atau asbes.

Pemeliharaan ayam kampung di bagi dalam dua fase yaitu fase starter (umur 1-4 minggu) dan fase finisher (umur 5-8 minggu). Pada fase starter biasanya digunakan kandang bok (dengan pemanas) bisa bok khusus atau juga kandang postal yang diberi pagar. Suhu dalam kandang bok biasanya berkisar antara 30-32°C. Pada fase finisher digunakan kandang ren atau postal seperti model pemeliharaan ayam broiler.

4. Manajemen Pemeliharaan

Manajemen atau tatalaksana pemeliharaan memegang peranan tertinggi dalam keberhasilan suatu usaha peternakan yaitu sekitar 40%. Bibit berkualitas serta pakan yang berkualitas belum tentu memberikan jaminan keberhasilan suatu usaha apabila manajemen pemeliharaan yang diterapkan tidak tepat. Sistem pemeliharaan pada ayam kampung bisa dilakukan dengan 3 cara yaitu :

* Ekstensif /tradisional (diumbar), tanpa ada kontrol pakan dan kesehatan
* Semi intensif (disediakan kandang dengan halaman berpagar), ada kontrol pakan dan kesehatan ternak akan tetapi tidak ketat
* Intensif (dikandangkan seperti ayam ras), ada kontrol pakan dan kesehatan dengan ketat

Model pemeliharaan ayam kampung secara intensif lebih disarankan dari yang lainnya terutama dalam hal kontrol penyakit. Sebenarnya masih banyak lagi manfaat dari cara beternak secara intensif, akan tetapi kami tidak dapat menguraikannya di sini.

5. Pengendalian Penyakit

Hal yang tak kalah pentingnya adalah pengendalian penyakit. Kita semua akan setuju dengan statement “mencegah lebih baik daripada mengobati”. Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan tindakan antara lain :

1. Menjaga sanitasi lingkungan kandang, peralatan kandang dan manusianya
2. Pemberian pakan yang fresh dan sesuai kebutuhan ternak
3. Melakukan vaksinasi secara teratur
4. Pemilihan lokasi peternakan di daerah yang bebas penyakit
5. Manajemen pemeliharaan yang baik
6. Kontrol terhadap binatang lain

Berikut kami uraikan sedikit beberapa jenis penyakit yang kerap menyerang ayam kampung :

a. Tetelo (ND)
Penyebab : paramyxivirus
Gejala : ngorok dan batuk-batuk, gemetaran, kepala berputar-putar, kelumpuhan pada kaki dan sayap, kotoran berwarna putih kehijauan.
Pencegahan : vaksinasi secara teratur, sanitasi kandang, terhadap ayam yang terkena ND maka harus dibakar.
Pengobatan : belum ada

b. Gumboro (gumboro disease)
Penyebab : virus
Gejala : ayam tiba-tiba sakit dan gemetar serta bulu-bulunya berdiri, sangat lesu, lemah dan malas bergerak, diare putih di sekitar anus.
Pencegahan : vaksinasi teratur dan menjaga sanitasi kandang
Pengobatan : belum ada

c. Penyakit cacing ayam (worm disease)
Penyebab : Cacing
Gejala : pertumbuhan terhambat, kurang aktif, bulu kelihatan kusam.
Pencegahan : pemberian obat cacing secara berkala, sanitasi kandang yang baik, penggantian litter kandang secara berkala, dan mencegah serangga yang dapat menjadi induk semang perantara.
Pengobatan : pemberian obat cacing seperti pipedon-x liquid, sulfaquinoxalin, sulfamezatin, sulfamerazin, piperazin dan lain sebagainya

d. Berak kapur (Pullorum)
Penyebab : Bakteri Salmonella pullorum
Gejala : anak ayam bergerombol di bawah pemanas, kepala menunduk, kotoran melekat pada bulu-bulu disekitar anus
Pencegahan : mengusahakan induk terbebas dari penyakit ini, fumigasi yang tepat pada mesin penetas dan kandang
Pengobatan : noxal, quinoxalin 4, coxalin, neo terramycyn atau lainnya

e. Berak darah (Coccidiosis)
Penyebab : protozoa Eimeria sp.
Gejala : anak ayam terlihat sangat lesu, sayap terkulai, kotoran encer yang warnanya coklat campur darah, bulu-bulu disekitar anus kotor, ayam bergerombol di tepi atau sudut kandang.
Pencegahan : mengusahakan sanitasi yang baik dan sirkulasi udara yang baik pula atau bisa juga dengan pemberian coccidiostat pada makanan sesuai takaran
Pengobatan : noxal, sulfaquinoksalin, diklazuril atau lainnya

6. Pasca Panen dan Pemasaran

Pemasaran ayam kampung pada dasarnya mudah karena disamping jumlah permintaan yang tinggi, harga ayam kampung masih tergolong tinggi dan stabil, sedang produksi masih terbatas. Ayam kampung dapat dijual dalam bentuk hidup atau sudah dipotong (karkas). Rumah tangga, pengepul ayam, pasar tradisional, warung, supermarket sampai hotel berbintang membutuhkan pasokan ayam kampung ini. Harga ayam kampung hidup berkisar antara Rp 19.000 - Rp 22.000/ekor di tingkat peternak.

7. Pengelolaan Produksi

Sebagai seorang peternak yang profesional maka perlu untuk menjaga agar produksi yang kita lakukan dapat memenuhi standar kualitas dan kontinuitas produk. Maka diperlukan pengelolaan atau pengaturan produksi agar usaha kita dapat berproduksi secara kontinyu. Untuk kekontinuitasan usaha perlu pengaturan dan penjadwalan secara teratur kapan DOC masuk dan kapan ayam di panen, karena hal itu lebih disukai oleh pengepul atau mitra kerja kita daripada hanya sekali panen dalam jumlah banyak. Tapi perlu diingat juga bahwa pengelolaan produksi sangat terkait dengan modal, ketersediaan kandang, jumlah ketersediaan DOC, dan jumlah permintaan ayam siap panen.

Mudah-mudahan uraian di atas dapat menambah pengetahuan kita dalam hal beternak dan menjadikan cara beternak kita lebih baik. Saran dan kritik selalu kami nantikan untuk kemajuan kita bersama. Semoga kesuksesan selalu menyertai kita bersama. Aamiin…*(SPt)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...