Selasa, 25 Oktober 2011

Makhluk asing disekitar kita

Sumber dari: http://rockypanjaitan.blogspot.com/2011/01/inilah-mahkluk-yang-sering-kita-makan.html


Memang seringkali agan tidak menyadari apa saja yang ada di sekitar kita begitupun dengan apa yang agan makan,khususnya dengan makhluk yang berukuran sangat kecil gan,yang ga bisa nampak ma mata agan,
langsng cekidot aja ya gan apa yang sering termakan oleh kita tanpa sengaja,makhluk hidup tersebut telah diperbesar ratusan kali dulu gan biar bisa diliat.

1. Ini merupakan foto gambar kutu yang biasa hidup di bulu kucing dan anjing piaraan.

Inilah hasil karya pemenang lomba fotografi sains Steve Gschmeissner yang berusia 61 tahun yang sudah berhasil mengabadikan beberapa kutu debu dan kutu makanan yang sangat kecil ukurannya, dan sangat susah terdeteksi juga terlihat oleh mata telanjang. Dikutip oleh ruanghati.com dari Daily Mail menyebutkan Steve Gschmeissner mengabadikan mahluk-mahluk mengerikan tersebut dengan kamera yang dilengkapi dengan Microscope zoom yang mampu memperbesar ukuran hingga beratus ratus kali.gile gan,kamera khusus buat foto kuman2 tuh

2. Ini merupakan gambar dari kutu debu yang biasa hidup di sofa dan sprei tidur.

Masih menurut Steve Gschmeissner, kutu debu ini biasa tinggal di sofa kursi , gorden kita, sprei dan pakaian serta jaket yang digantung juga boneka boneka anak kita, mengerikan sekali bukan. Ternyata sehari hari kita ditemani oleh mahluk-mahluk horor bak monster ini.

3. Ini merupakan foto larva lalat hijau (belatung) yang diperbesar hingga 100 x zoom.

Steve Gschmeissner juga berhasil memotret larva lalat hijau alias belatung nampak dari kedekatan dan sangat jelas, wah sungguh mengerikan gan, persis seperti mahluk alien yang seram dan menakutkan. Pesan ruanghati.com,mari gan kita jaga kebersihan baik diri dan lingkungan kita agar senantiasa kita jauh dari mahluk mengerikan yang rentan membawa penyakit ini.

4. Kutu yang biasa hidup di roti, kue yang tidak dibungkus dengan kemasan yang higenis.

Beberapa kutu yang berhasil diabadikan Steve Gschmeissner yaitu kutu makanan, yang biasa tinggal di sereal atau makanan yang tidak dikemas dengan baik.makanya gan gan jangan jajan sembarangan di pinggir jalan,pasti tu makanan kena debu,dan kita ga tau apa aja yg ada dalam debu itu kan,













Keindahan alam Amazon

Diambil dari: http://rockypanjaitan.blogspot.com/2011/01/foto-keindahan-alam-hutan-amazon.html












Senin, 24 Oktober 2011

Analisis Usaha Beternak Parkit


Sumber gambar dari banyumentah

Peluang Usaha parkit masih terbuka lebar untuk dikembangkan. Hal ini terkait kebutuhan akan burung ini yang terus meningkat, bahkan puluhan tahun tetap eksis di pasaraan. Burung yang memiliki warna yang indah ini relatif mudah diternakkan dibanding burung lainnya, semisal lovebird, kenari atau murai batu. Penggemar burung ini tidak pernah surut Baik itu hanya untuk penghias rumah ataupun untuk ditangkarkan kembali. Dipasaran sekarang harga anakan rata-rata seharga 60ribu rupiah sedangkan ditingkat peternak biasa 50riburupiah untuk harga indukan 90ribu Rupian.
Burung mungil mulai bertelur rata-rata pada umur 3 bulan dan setelah 5 bulan dapat menghasilkan anakan, jenis burung ini bisa berproduksi 2,5 bulan sekali sehingga rata-rata produksi pertahun antara 4-5 kali masa produksi. Burung ini dapat berproduksi sampai umur 3 tahun, kalau mekananya baik bahkan 5 tahun masih bisa berproduksi. Bagi peternak pemula tahap-tahap yang harus di lakukan yang pertama adalah menyiapkan kandang, kemudian diberi tempat/sangkar untuk bertelur (kalau orang solo biasa menyebutnya glodok), kemudian pengadaan bibit, Pemberian Pakan, Menejemen Pemeliharaan. Kesemuanya sangat penting demi keberhasilan dan mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Berikut analisa peluang ternak parkit :
Beberapa asumsi :

1. Indukan yang dipelihara terdiri dari 50 pasang induk janta/betina
2. Tenaga kerja juga di abaikan karena sifat usaha ini adalah sampingan/tambahan bukan usaha pokok
3. Indukan yang dipelihara mulai dari anakan sehingga masa tunggu sampai menghasilkan anak kurang lebih 5 bulan
4. Perhitungan dihitung selama 3 tahun
5. Kematian ternak dan Penyusutan kandang juga diabaikan

Biaya/modal usaha:

1. Harga anakan perpasang (harga pasar) Rp 60.000/pasang, sehingga diperlukan modal untuk induk yaitu : Rp 60.000 x 50 ekor = Rp 3.000.000
2. Biaya pakan Rp 50/psg/hari sehingga Rp 200 x 50 ekor x 365 hari = Rp 3.650.000
3. Vitamin dan obat-obatan Rp 1000/ekor sehingga total untuk semua Rp 1000 x 60 ekor = Rp 60.000
4. Biaya pembuatan kandang Rp. 2.000.000
5. Total modal usaha Rp 8.710.000

Pendapatan usaha :

1. Harga parkit Rp 50,000/pasang (di jual ke pengepul) dan jumlah produksi anakan parkit(tahun pertama 4 kali masa produksi satu pasang menghasilkan anak rata-rata 2 pasang : 2 x 4 : 8 pasang) Berarti 50 pasang dapat menghasilkan anakan (pada tahun pertama) 8 x 50 = 400 pasang. harga sepasang Rp. 50.000 berati Rp. 50.000 x 400 = 20.000.000
2. kita dapat menghasilkan anakan lagi selama 2 tahun dengan keuntungan yang berlipat (dirata-rata pertahun sepasang parkit sekali produksi dihasilkan 2psg anakan dengan masa produksi 5 kali jadi 2 x 5 x 50 x 50.000 = Rp. 25.000.000 dikalikan 2 tahun = Rp. 50.000.000
3. Penjualan induk afkir sepasang Rp. 40.000 jadi 50 x 40.000 = Rp. 2.000.000
4. Pakan selama 2 tahun (satu tahun Rp. 3.650.000) 2 x 3.650.00 = Rp 7.300.000
5. Vitamin dan obat-obatan (satu tahun 60.000) 2 x 60.000 = Rp. 120.000
6. Total pendapatan usaha Rp. 72.000.000

Laba Usaha :
Total pendapatan tahun pertama Rp. 20.000.000 - Rp. 8.710.000 = 11.290.000
Total pendapatan tahun ke 2 dan ke 3, Rp. 50.000.000 - (7.300.000 +120.000) = Rp. 42.580.0000
Total pendapatan yang di hasilkan satu periode = (pendapatan tahun pertama + pendapatan tahun ke 2 dan ke 3 + Penjualan induk afkir)
= Rp. 11.290.000 + Rp. 42.580.000 + Rp. 2.000.000 = Rp. 55.870.000


Analisa Kelayakan Usaha
Return Cost Ratio (R/C)
Total penerimaan Rp 72.000.000
R/C = ———————– = ——————— = 4,46
Total biaya Rp 16.130.000
Dengan nilai R/C 4,46 berarti usaha ini dinilai layak untuk diusahakan. Setiap penambahan biaya Rp 1,- akan memperoleh penerimaan Rp 4,46,-
Pendapatan akan masih bisa bertambah apabila anakan parkit yang dihasilkan 1 pasang parkit bisa maksimal mengingat parkit dapat bertelur hingga 8 butir telur setiap periode.
Berikut analisa kelayakan usaha budidaya parkit untuk saat ini, mohon maaf kalau ada kesalahan dan kekeliruan. Diharapkan pada para pembaca meninggalkan satu atau dua patah kata demi perkembangan tulisan ini. terima kasih atas saran dan kritiknya.
Diposkan oleh MAGDA FARM di 05:43
Diambil dari: http://republikparkit.blogspot.com/2011/04/peluang-usaha-parkit.html

Kamis, 20 Oktober 2011

dari: http://id.she.yahoo.com/terapi-asam-cuka-deteksi-kanker-serviks-002600016.html
Terapi Asam Cuka Deteksi Kanker Serviks

​Asam cuka ternyata tidak hanya menambah rasa sedap dalam masakan, tapi juga berguna mendeteksi dini kanker serviks secara mudah dan murah. Deteksi dini kanker serviks dengan asam cuka ini disebut metode IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat). Metode ini sudah dikenalkan sejak 1925 oleh Hans Hinselman dari Jerman, tetapi baru diterapkan sekitar tahun 2005.


Kementerian Kesehatan RI pun sudah mengadopsinya. Cara ini selain mudah dan murah, juga memiliki keakuratan sangat tinggi dalam mendeteksi lesi atau luka prakanker, yaitu mencapai 90 persen.


Deteksi dini dengan cara mengoleskan asam cuka 3-5 persen di daerah mulut rahim (serviks) ini tidak harus dilakukan oleh dokter, tetapi bisa dipraktikkan oleh tenaga terlatih seperti bidan di puskesmas. Dan dalam waktu sekitar 60 detik sudah dapat dilihat jika ada kelainan, yaitu munculnya plak putih pada serviks. Plak putih ini bisa diwaspadai sebagai luka prakanker.


Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah meneliti penerapan IVA di India, Thailand, dan Zimbabwe. Efektivitasnya ternyata tidak lebih rendah daripada pap smear.


Selain kinerja yang sama dengan tes lain dan hasilnya bisa segera diketahui, IVA juga menawarkan keuntungan lain, yakni praktis, hanya memerlukan alat sederhana, dan harganya terjangkau.


Inke Maris, pakar komunikasi yang juga salah seorang pendiri Inisiatif Pencegahan Kanker Serviks Indonesia (Ipkasi), mengatakan sudah banyak puskemas yang mampu memberikan layanan tes IVA ini dengan biaya sekitar 15 ribu rupiah.


"Bahkan, sejumlah daerah sudah menerbitkan Perda yang menetapkan harga hanya 5 ribu rupiah untuk pemeriksaan IVA," tambah Dr. Basalama Fatum, MKM, Kasubdit Kanker Dit. PPTM, Kemenkes RI.


Terapi ini berlangsung singkat, kira-kira 5 menit. Memang ada rasa tidak nyaman ketika menjalani terapi ini. Kebanyakan perempuan merasakan sensasi dingin dan sedikit kram, atau kadang terasa hangat menjalar di tubuh bagian atas serta wajah.


Kemudahan dalam melakukan pemeriksaan sekaligus penanganan jika ditemukan luka prakanker ini memacu membuat program See and Treat semakin banyak diterapkan di sejumlah puskesmas. Diharapkan dengan IVA, akan makin banyak perempuan yang terjangkau oleh deteksi dini kanker serviks, sehingga angka kejadian kanker ini dapat diturunkan.


(berbagai sumber)

Rumah tempat kelahiran rasullulah dipenuhi coretan

dari: http://salafyindonesia.wordpress.com/2009/02/04/rumah-tempat-kelahiran-rasulullah-dipenuhi-coretan/

Posted on FebruariUTCbWed, 04 Feb 2009 00:43:04 +0000000000amWed, 04 Feb 2009 00:43:04 +000043 11, 2007 by Salafy

Beberapa jamaah haji hanya geleng-geleng kepala saat melihat rumah yang diceritakan sebagai tempat kelahiran nabi. Mereka menyayangkan tidak adanya perawatan dan perhatian dari pemerintah sebagai situs sejarah. Pemerintah Arab Saudi sengaja membiarkan rumah ini dan tetap menjadi perpustakaan yang selalu terkunci karena pemerintah Arab khawatir jika rumah ini dibangun rapi akan dijadikan tempat syirik oleh jamaah haji yang tidak mengerti masalah tauhid.

—————————————————————–

Rumah Tempat Kelahiran Rasulullah Dipenuhi Coretan
Muhammad Nur Hayid – detikNews
Jumat, 28/11/2008 07:46 WIB
(Laporan dari Arab Saudi)

Makkah – Rumah yang berukuran sekitar 10X18 meter ini merupakan bangunan terjelek yang ada di sekitar Masjidil Haram. Rumah yang diceritakan sebagai tempat Rasulullah SAW dilahirkan ini tidak dirawat layaknya situs bersejarah yang ada di Indonesia.

Konon, pemerintah Arab Saudi sengaja membiarkan rumah ini dan tetap menjadi perpustakaan yang selalu terkunci karena pemerintah Arab khawatir jika rumah ini dibangun rapi akan dijadikan tempat syirik oleh jamaah haji yang tidak mengerti masalah tauhid.

“Saya dengar ini dibiarkan begini agar tidak disucikan oleh jamaah haji yang masih belum murni tauhidnya. Begini saja masih banyak jamaah haji dari India, Turki, Bangladesh yang datang berdoa di depan pintu sambil mengusap-usap temboknya,” kata salah seorang petugas kebersihan yang selalu berjaga di sekitar rumah nabi.

Saat wartawan detikcom Muhammad Nur Hayid mendekati rumah tersebut, coretan spidol dan pulpen terlihat di tembok bagian depan rumah yang menjadi saksi lahirnya Rasulullah ini. Berbagai tulisan nama dan doa dari berbagai bangsa dan bahasa terpampang bersama tanda tangannya.

Itulah kondisi rumah tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW, rasul pamungkas dari seluruh nabi dan rasul yang diutus Allah untuk menuntun ummat manusia ke jalan tauhid.

Bangunan sebelah kiri dari rumah ini dijadikan gudang untuk menyimpan barang-barang yang tak terpakai. Sementara batas bagian kanan langsung berhadapan dengan tempat pengambilan air zam-zam yang disediakan pemerintah Arab. Sementara bagian belakang rumah ini berbatasan dengan trotoar jalan yang dilalui masyarakat yang akan berjamaah ke Masjidil Haram dan mengambil air zam-zam dari keran yang disediakan.

Suasana ramai ditambah lagi dari desingan alat-alat berat yang sedang membuldoser daerah yang dulunya disebut pasar seng untuk perluasan halaman Masjidil Haram. Akibatnya debu-debu pun sering mewarnai areal ini jika alat-alat berat itu beroperasi.

Beberapa jamaah haji hanya geleng-geleng kepala saat melihat rumah yang diceritakan sebagai tempat kelahiran nabi. Mereka menyayangkan tidak adanya perawatan dan perhatian dari pemerintah sebagai situs sejarah.

Menurut buku sirah nabawiah, tempat kelahiran Nabi dulunya dikenal dengan lembah Abu Thalib. Ketika Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, rumah ini ditinggali oleh Aqil bin Abi Thalib yang kemudian didiami oleh anak turunannya.

Selanjutnya rumah itu dibeli oleh Khizran, istri Harun. Kaum muslimin dari seluruh dunia menghormati rumah ini.

Seorang tenaga musiman (temus) mengaku pernah mendengar tempat kelahiran Nabi itu akan dibongkar. Tujuannya untuk perluasan Masjidil Haram. Namun, entah mengapa, niat pemerintah setempat diurungkan.

“Saya dengar, pimpinan negara Islam dunia mengajukan keberatan kepada pemimpin Arab Saudi. Sehingga, ya tempat kelahiran Nabi tetap seperti itu,” kata Anto, temus asal NTB yang sudah puluhan tahun bermukim di Makkah.

Tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW ini kini telah diubah menjadi perpustakaan umum. Namun tak semua orang bebas masuk. Pada tahun lalu juga diberlakukan larangan serupa. Hal ini untuk menghindari kemungkinan adanya kerusakan pada koleksi buku yang tersimpan di dalamnya.

Dahulu, di tempat tersebut, dibangun sebuah masjid oleh Al-Khaizuran, ibu dari khalifah Harun Al Rasyid pada Dinasti Abbasiah. Lantas dihancurkan dan dijadikan perpustakaan umum oleh Syaikh Abbas Qatthan pada 1370 H/1950.

Di atas rumah dan bagian depan pintu tertulis huruf Arab Maktabah Makkah al-mukarramah` (Perpustakaan Mekkah al-Mukarramah) . Konon bangunan tempat kelahiran nabi yang sekarang ada tetap berdiri karena atas desakan wali kota Makkah Syaikh Abbas Qatthan yang meminta agar Raja Abdul Aziz mengizinkan ia untuk membangun perpustakaan dan sekarang juga disebut Maktabah Makkah Mukarramah. (yid/nrl)

Selasa, 18 Oktober 2011

Kumpulan foto bulan yang menakjubkan

htthttp://dinacenatcenut.blogspot.com/2011/08/inilah-foto-foto-bulan-yang-sangat.html#comment-formp:/http://dinacenatcenut.blogspot.com/2011/08/inilah-foto-foto-bulan-yang-sangat.html/blog-apa-aja.blogspot.com/2010/08/foto-foto-bulan-yang-sangat-indah-dan.html

blog-apa-aja.blogspot.com
blog-apa-aja.blogspot.com
blog-apa-aja.blogspot.com
blog-apa-aja.blogspot.com
blog-apa-aja.blogspot.com
blog-apa-aja.blogspot.com
blog-apa-aja.blogspot.com
blog-apa-aja.blogspot.com
blog-apa-aja.blogspot.com

http://blog-apa-aja.blogspot.com/2010/08/foto-foto-bulan-yang-sangat-indah-dan.html


http://dinacenatcenut.blogspot.com/2011/08/inilah-foto-foto-bulan-yang-sangat.html#comment-form

Manfaat madu buat kecantikan kulit

Dari: http://www.gaptekupdate.com/2011/08/mengapa-madu-baik-untuk-kulit-wajah/
Dari zaman dahulu, madu disebut sebagai salah satu rahasia kecantikan wanita, terutama oleh wanita dari bangsa Mesir. Menurut mereka, kandungan madu bisa membuat wajah kenyal dan bebas jerawat.

Seperti yang dikutip dari Type F, Wanita-wanita dari Yunani, Romawi dan Mesir kuno selalu menggunakan madu dalam berbagai rutinitas kecantikannya. Mereka percaya bahwa madu memilik banyak manfaat terhadap kesehatan serta kecantikan kulit mereka.

Madu merupakan humectant yang alami. Artinya madu bisa menarik air dan mempertahankannya di dalam lapisan kulit sehingga terhidrasi dan kenyal. Madu juga mengandung antiseptik, yang bisa menyembuhkan kulit iritasi dan berjerawat.

Kandungan vitamin dan mineralnya tergantung dari tempat madu itu diproduksi. Hal ini dikarenakan nektar dari bunga yang tumbuh dari tiap daerah berbeda-beda. Pada umumnya madu mengandung vitamin B kompleks, potasium, asam amino, mikronutrien. Dan kaya akan antioksidan, inilah yang membuat madu sangat baik untuk kecantikan.

Anda bisa mendapatkan berbagai macam produk perawatan tubuh dan wajah yang mengandung madu di pasaran. Tapi jika ingin menambahkan sendiri madu pada produk perawatan di rumah, Anda butuh pelembab yang kental sebagai campurannya.

Untuk masker wajah, campurkan 2 sendok makan madu dengan 2 sendok teh susu lalu hangatkan di microwave. Oleskan pada wajah dan biarkan selama 10 menit. Kemudian basuh dengan air hangat. Atau bisa juga dengan mencampurkan 1 sendok teh madu, 1 sendok teh susu bubuk dan 1 kuning telur, aduk hingga kental dan rata lalu olehkan pada wajah.

Tak hanya bagus untuk wajah dan kulit tubuh, madu juga bermanfaat bagi rambut. Jika Anda ingin menjadikan madu sebagai conditioner, campurkan 2 sendok makan madu dengan setengah alpukat segar dan 1 sendok teh minyak pelembab seperti minyak zaitun atau jojoba. Pijatkan secara lembut pada rambut yang kering dan biarkan selama 30 menit dan cuci.

Sedangkan bagi Anda yang ingin memiliki bibir lembut dan merona, campurkan beberapa tetes madu pada lip balm. Oleskan pada malam hari dan Anda akan merasakan bibir Anda lebih lembut pada saat bagun tidur.

Tak banyak efek samping yang didapat dari madu. Namun jika Anda rentan terhadap alergi atau belum pernah mencoba madu sebelumnya, oleskan madu pada siku bagian dalam dan lihat apakah ada reaksi tertentu.

Sumber: http://www.wolipop.com/read/2011/08/06/111306/1697936/234/mengapa-madu-baik-untuk-kulit-wajah


Kamis, 13 Oktober 2011

Bagaimana Jin Masuk ke Dalam Tubuh Manusia

Posted on Wednesday, July 11, 2007, 10:58 | 815 views
This item was posted in Jin & Syetan and has 0 Comments so far.

Rasulullah telah bersabda, “Sesungguhnya syetan mengalir dalam tubuh manusia melalui aliran darah.” [HR. Muslim]

Mukaddimah
Hadits tersebut memberikan gambaran bahwa jin itu bisa keluar dan masuk dalam tubuh manusia melalui peredaran darahnya, lalu apa saja yang menyebabkan jin masuk ke tubuh manusia? Syekh Abu Bakar al-Jazairi berkata ”Jin bisa menyakiti atau mengganggu sebagian manusia. Entah karena orang itu lebih dahulu menyakiti mereka, misalnya dengan menumpahkan air panas ke mereka, mengencingi mereka, atau menginjak dan merusak rumah mereka, yang tidak disadari oleh manusia tersebut. Atau juga disebabkan kedzaliman jin itu sendiri, sehingga mereka menyakiti mereka tanpa sebab apapun, seperti halnya yang terjadi antar sesama manusia. Kadang-kadang manusia menyakiti saudaranya sendiri tanpa sebab apapun, hanya karena kedzaliman dirinya, seperti yang sering kita lihat dari manusia yang telah
rusak fitrahnya dan lemah imannya. Seandainya bukan karena penjagaan malaikat yang telah ditugaskan oleh Allah, niscaya tidak ada seorang pun yang selamat dari gangguan jin dan syetan.” (Aqidatul Mukmin:230)

Sebab-sebab jin masuk dalam tubuh manusia, diantaranya :
1.Jin itu suka sama orang tersebut
2.Jin merasa telah di sakiti oleh manusia
3.Karena jin itu ingin mendzalimi manusia atas inisiatifnya sendiri, atau dikirim oleh dukun dan tukang sihir
4.Adapun sebab dan tendensi jin yang masuk ke tubuh manusia, pada dasarnya mereka tidak akan bisa sukses untuk masuk ke tubuh seseorang bila tidak seizin Allah. Allah berfirman,’…Dan mereka itu tidak bisa memberi mudharat [bahaya] kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah…”

Adapun kondisi manusia yang rawan dimasuki jin adalah sebagai berikut :
•Lagi marah
•Takut yang berlebihan
•Berada di puncak syahwat
•Betul-betul lalai
Ciri-ciri orang yang terkena gangguan jin :
Banyak orang memahami bahwa tanda orang diganggu jin atau syetan adalah kesurupan. Padahal banyak sekali gejala-gejala lain yang sudah kita buktikan saat melakukan terapi ruqyah di Kantor Majalah Ghoib. Ada dua macam gejala yang bisa kita kenali, bahwa seseorang terindikasi gangguan jin atau syetan yaitu :

Gejala waktu terjaga, diantaranya adalah :
§ Badan terasa lemah, loyo dan tidak ada gairah hidup.
§ Berat dan malas untuk beraktifitas, terutama untuk beribadah
kepada Allah.
§ Banyak Menghayal dan melamun, senyum dan bicara sendiri.
§ Tiba-tiba menangis dan tertawa tanpa sebab.
§ Banyak makan tapi tidak kenyang-kenyang, atau tidak makan tapi
fisiknya kuat sekali, walau tanpa menggunakan dopping atau suplemen energi.
§ Emosional, mudah marah dan membesar-besarkan masalah.
§ Kesurupan atau tersumbat sarafnya.
§ Muncul rasa was-was sewaktu wudhu atau shalat [lupa bilangan rakaat].
§ Bisa melihat jin dan sensitive akan keberadaan mahluk halus disekitarnya.
§ Benci melihat orang-orang shalih [taat beragama]
§ Menirukan gerakan-gerakan binatang tanpa disadari.
§ Sering merasakan adanya hawa dingin atau panas, kesemutan, berdebar-debar dan sesak nafas saat membaca Al-Qur’an.

Gejala waktu tidur, diantaranya adalah :
§ Banyak tidur dan ngantuk berat, atau sulit tidur tanpa sebab.
§ Sering tindihan dan mengigau melontarkan kata-kata kotor dan jorok
§ Melakukan gerakan-gerakan aneh, seperti mengunyah dengan keras sampai beradu gigi, atau meniru gerakan hewan.
§ Sering mimpi buruk dan seram atau seakan-akan jatuh dari tempat yang tinggi.
§ Mimpi melihat binatang-binatang seperti ular, kucing, anjing, anjing, singa, srigala, seakan-akan menyerangnya.
§ Mimpi ditemui jin yang mengaku arwah nenek moyang atau tokoh tertentu.
§ Saat tidur merasa seperti ada yang mencekik lehernya atau menggelitikinya dan menendangnya.

Bila gejala-gejala di atas ada pada diri kita, maka berhati-hatilah, dan cobalah menerapi diri sendiri dengan terapi yang sesuai syari’at Islam, terapi Ruqyah Syar’iyyah. Tapi jika belum paham atau belum mengerti caranya, mintalah bantuan seorang peruqyah yang terdekat.

Berikut ini benteng diri yang bisa dilakukan secara mandiri, yaitu :
1. Menjaga shalat lima waktu dengan berjama’ah, khususnya bagi pria hendaknya berjama’ah di mushalla atau mesjid terdekat. Allah berfirman:”Peliharalah segala shalat [mu] terutama shalat wustha[‘ashar]. Berdirilah karena Allah [dalam shalatmu] dengan khusyu’. [Al-Baqarah:238]
2. Menjauhi segala bentuk maksiat, atau hal-hal yang dijadikan syetan sebagai sarana untuk melalaikan dan menjauhkan kita dari Allah.
3. Menjaga kesucian dengan berwudhu, terutama berwudhu sebelum tidur.
Rasulullah bersabda:”Apabila kamu menempati pembaringanmu, maka berwudhulah seperti wudhumu untuk shalat”.[HR.Bukhari dan Muslim]
4. Membaca Surat Al-Ikhlas, An-nas & Al-Falaq, lalu ditiupkan ke telapak tangan, kemudian diusapkan ke muka dan anggota tubuh lainnya yang bisa dijangkau. Aisyah bercerita: ”Rasulullah apabila merebahkan tubuhnya di pembaringan, beliau meniup kedua telapak tangannya seraya membaca Surat Al-Ikhlas dan Al-Mu’awwidzatain (an-Nas dan al-Falaq], lalu mengusapkan kemukanya dan seluruh tubuhnya yang bisa dijangkau.” [HR. Bukhari]

dari : http://www.elitha-eri.net/2007/07/11/bagaimana-jin-masuk-ke-dalam-tubuh-manusia/

Mengenal Jin

Posted on Tuesday, December 16, 2008, 11:13 | 827 views
This item was posted in Jin & Syetan and has 0 Comments so far.

” Sesungguhnya jin dan para pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.” (Al Quran, surat Al A’raf : 27)

Makhluk ciptaan Allah dapat dibedakan antara yang bernyawa dan tak bernyawa. Di antara yang bernyawa adalah jin. Kata jin menurut bahasa (Arab) berasal dari kata ijtinan yang berarti istitar (tersembunyi). Jadi jin menurut bahasa berarti sesuatu yang tersembunyi dan halus, sedangkan setan ialah setiap yang durhaka dari golongan jin, manusia atau hewan. Iblis adalah gembongnya setan.Apakah Jin itu?
Jin dinamakan jin karena wujudnya yang tersembunyi dari pandangan mata manusia. Firman Allah, “Sesungguhnya ia (jin) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.”(QS. Al A’raf 27).

Kalau pun ada manusia yang dapat melihat jin, jin yang dilihatnya itu adalah yang sedang menjelma dalam wujud makhkuk yang dapat dilihat mata manusia biasa. Dalam sebuah hadis, Nabi SAW bersabda, “Setan memperlihatkan wujud (diri)nya ketika aku shalat, namun atas pertolongan Allah, aku dapat mencekiknya hingga kurasakan dingin air liurnya di tanganku. Kalau bukan karena adanya doa saudaraku Nabi Sulaiman, pasti kubunuh dia.”(HR Al Bukhari).

Asal kejadian Jin

Kalau manusia pertama diciptakan dari tanah, maka jin diciptakan dari api yang sangat panas. Allah berfirman, “Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (QS. Al Hijr: 27). “Dan Kami telah menciptakan jin dari nyala api.” (QS. Ar Rahman : 15).

Rasulullah bersabda, “Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api dan Adam diciptakan dari apa yang disifatkan (diceritakan) kepada kamu [yaitu dari air sperma dan ovum].” (HR Muslim dari Aisyah di dalam kitab Az- Zuhd dan Ahmad di dalam Al Musnad).

Bagaimana wujud api yang merupakan asal kejadian jin, Al Quran tidak menjelaskan secara rinci, dan Allah pun tidak mewajibkan kita untuk meneliti-nya secara detail. Ibnu Abbas, Ikrimah, Mujahid dan Adhdhak berpendapat bahwa yang dimaksud “api yang sangat panas” (nar al-samum) atau “nyala api” (nar) dalam firman Allah di atas ialah “api murni”. Ibnu Abbas pernah pula mengartikannya “bara api”, seperti dikutip dalam Tafsir Ibnu Katsir.

Mengubah bentuk

Setiap makhluk diberi Allah kekhususan atau keistimewaan tersendiri. Salah satu kekhususan jin ialah dapat mengubah bentuk. Misalnya jin kafir (setan) pernah menampakkan diri dalam wujud orang tua kepada kaum Quraisy sebanyak dua kali. Pertama, ketika kaum Quraisy berkonspirasi untuk membunuh Nabi SAW di Makkah. Kedua, dalam Perang Badr pada tahun kedua Hijriah, seperti diungkapkan Allah di dalam surat Al Anfal: 48.

Apakah jin juga mati?

Jin beranakpinakdan berkembang biak. Allah memperingatkan manusia agar tidak terkecoh menjadikan iblis (yang berasal dari golongan jin) dan keturunan-keturunannya sebagai pemimpin sebab mereka telah mendurhakai perintah Allah (QS. Al Kahfi: 50).

Banyak orang menganggap bahwa jin bisa hidup terus dan tidak pernah mati, namun sebenarnya ada hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, di mana Nabi SAW berdoa: “Anta al-hayyu alladzi la yamutu, wa al-jinnu wa al-insu yamutuna – Ya Allah, Engkau hidup tidak mati, sedangkan jin dan manusia mati.” (Bukhari: 7383, Muslim : 717)

Tempat-tempat Jin

Banyak perbedaan antara manusia dengan jin, namun persamaannya juga ada, di antaranya sama-sama menghuni bumi. Bahkan jin telah mendiami bumi sebelum adanya manusia dan kemudian jin juga bisa tinggal bersama manusia di rumah manusia, tidur di ranjang dan makan bersama manusia. Tempat yang paling disenangi jin adalah WC, tempat manusia membuka aurat. Agar aurat kita terhalang dari pandangan jin ketika kita masuk ke dalam WC, hendaknya kita berdoa yang artinya, “Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari (gangguan) setan laki-laki dan setan perempuan.” (HR At-Turmudzi).

Setan suka berdiam di kubur dan di tempat sampah. Apa sebabnya, Quran sengaja tak menjelaskan secara rinci. Mungkin karena kuburan sering dijadikan sebagai tempat bermeditasi oleh tukang sihir (paranormal). Nabi SAW melarang kita tidur menyerupai setan. Setan tidur di atas perutnya (tengkurap) dan bertelanjang. Manusia yang tidur dalam keadaan bertelanjang menarik perhatian setan untuk mempermainkan auratnya.

Setan selalu mendampingi manusia

Sudah menjadi komitmen setan akan senantiasa menggoda manusia agar durhaka kepada Allah. Oleh karena itu setan terus menerus mengincar manusia, setiap saat menyertai manusia sehingga setan itu disebut pula sebagai qarin bagi manusia, artinya “yang menyertai” manusia. Setiap manusia disertai setan yang selalu memperdayakannya, bahkan manusia dan qarin-nya akan bersama-sama pada hari berhisab nanti. Allah berfirman, artinya: “Yang menyertai dia (qarin-nya) berkata (pula): “Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh.” (QS. Qaf: 27).

diambil dari: http://www.elitha-eri.net/2008/12/16/mengenal-jin/

sumber : Amanah online

PENGETAHUAN PRAKTIS TENTANG RUQYAH (MENGOBATI ORANG KESURUPAN SESUAI SUNNAH RASULULLAH)

Tagged with:
Posted on Sunday, July 12, 2009, 20:06 | 1,363 views
This item was posted in Jin & Syetan, Pengobatan Islami and has 2 Comments so far.

kesurupanoleh Abu Hasna bin Rohmat

Sering kita jumpai di sekitar kita adanya kejadian orang yang
tadinya normal-normal saja namun secara mendadak terjadi perilaku yang
tidak normal terhadap dirinya yaitu seperti berteriak–teriak yang tidak
karuan, ngomel sendiri atau melakukan tingkah laku yang tidak wajar yang
biasa orang itu lakukan, kejadian seperti inilah orang biasa menyebut
dengan “ Kesurupan “ atau Assorro’.
Materi berikut adalah materi singkat mengenai hal–hal yang berkait
dengan cara penanggulangan orang yang sedang kena kesurupan sesuai yang
diajarkan Rosululloh

Ciri-ciri orang yang Kerasukan Jin:
1. Sudah tidak normal perilakunya (diluar kebiasaan orang tersebut)
misal, berteriak-teriak, berbicara tapi suaranya beda dengan orang
tersebut dsb.
2. Tubuhnya tidak normal sebagaimana kebiasaanya misal, dia bisa
loncat yang tinggi bisa bertenaga lebih dari biasanya dst.
3. Suara seperti hewan, dengan meraung-raung dsb.
4. Dalam keadaan linglung/gila ( QS. 2 : 175 )

Penyebab kesurupan terjadi:
1. Hatinya kosong dari mengingat Alloh dan melamun
2. Jauh dari ketaatan terhadap Alloh sehingga tidak pernah membaca Al
Qur’an atau berdzikir.
3. Melanggar aturan yang disyariatkan Alloh, misalnya mengencingi
lubang yang padahal lubang itu ada jin yang sedang berada di
dalamnya, atau seorang wanita yang sedang haid membuang darah haidnya
sembarangan ketempat sampah dimana sang jin bersarang dsb.
4. Menyediakan sarana jin untuk senang tinggal didalamnya, contohnya
adanya gambar-gambar, patung-patung, jimat-jimat atau juga alat musik.

Tempat-tempat yang disukai oleh Jin:
1. Tempat gelap atau warna hitam
2. Rumah yang didalamnya tidak pernah dibacakan Al Qur’an atau
dzikir/do’a.
3. Media sulap / tukang sihir seperti lilin, topi sihir, lampu,
tongkat dsb.
4. Pohon besar yang jarang di datangi oleh manusia atau jauh dari
keramaian
5. Tempat yang kotor ; Toilet/WC, tempat sampah dsb.

Kelebihan kemampuan Jin :
1. Bisa menjelma menjadi manusia ( QS. 8 : 48 & 30 )
2. Bisa menjelma menjadi ular ; cirinya ular hitam yang bergaris
putih ditengahnya atau ular yang tiba-tiba ada didalam ruangan
3. Bisa menjelma Kalajengking, Unta, Sapi, Kambing, Kuda, Keledai,
Burung, Anjing hitam pekat.
4. Dapat menembus jarak dengan cepat dalam waktu singkat.
5. Mempunyai kekuatan yang luar biasa ( QS.6 : 38~39 )
6. Dapat terbang / berjalan diatas air

Macam-macam Jin :
1. Jin Muslim ( beragama Islam )
2. Jin Kafir
Sifat Jin hampir sama seperti manusia yaitu suka iseng dan sering
menggoda

Pencegahan agar terhindar dari gangguan Jin :
1. Iman dan Taqwa hanya kepada Alloh dengan benar
2. Sering membaca Al Qur’an atau berdzikir/do’a
3. Menjauhkan diri dari perbuatan Syirik
4. Menjauhkan / menhindari tempat-tempat yang disukai Jin
5. Senantiasa berdo’a memohon perlindungan Alloh

CARA PENGOBATAN / MERUQYAH

Persiapan ruqyah :
A. Orang yang akan meruqyah harus melakukan hal-hal sbb :
1. Beraqidah dengan benar ( aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah ) yaitu
bebas dari perbuatan Syirik, Bid’ah, Tahayul dan Khurofat
2. Harus meyakini bahwa Al Qur’an memiliki pengaruh terhadap Jin dan
kepasrahan hanya kepada Alloh.
3. Harus mengetahui seluk beluk tentang keadaan Jin
4. Harus menjauhi sedapat mungkin perbuatan maksiat
5. Selalu berdzikir kepada Alloh
6. Niat yang ikhlas hanya karena Alloh.
7. Berwudhu sebelum melakukan ruqyah
8. Berdo’a dan memohon perlindungan kepada Alloh agar dimampukan dan
diberi kekuatan

B. Persiapan yang harus dihindari ketika meruqyah :
1. Bersihkan tempat meruqyah dari gambar-gambar, patung dan
benda-benda yang disukai oleh Jin ( lihat penjelasan sebelumnya )
2. Mengeluarkan jimat-jimat yang dimiliki oleh korban ( yang diruqyah
) termasuk cincin.
3. Bila yang diruqyah wanita sedang yang meruqyah laki-laki harus
diperhatikan mengenai masalah hijab, korban harus dihijab sehingga tidak
melanggar secara syar’I sehingga ada celah bagi Jin/syaitan mengganggu
konsentrasi bagi yang meruqyah.

Proses meruqyah
1. Letakkan tangan diatas kepala korban yang kesurupan Jin kemudian
bacakan
ditelinga kanan dengan Al Qur’an
a. QS. Al Fatihah
b. QS. Al Baqarah 1 – 4
c. QS. Al Baqarah 163 – 164
d. QS. Al Baqarah 255 ( ayat kursi )
e. QS. Al Baqarah 285 – 286
f. QS. Ali Imran 18
g. QS. Al A’raaf 54
h. QS. Al Mu’minuun 115 – 118
i. QS. As Shoffat 1 – 10
j. QS. Al Hasr 21 – 24
k. QS. Al Jin 3
l. QS. Al Ikhlas
m. QS. Al Falaq
n. QS. An Naas

Tanda-tanda proses ruqyah berhasil :
1. Menjerit
2. Menyebutkan nama Jin
3. Matanya membelalak
4. Memejamkan mata
5. Badannya berontak
Jika terjadi demikian maka berhentilah dalam membaca Al Qur’annya,
kemudian tanyakan kenapa Jin tersebut masuk dalam tubuh korban ; alasannya
apa, kemudian usir untuk keluar tapi sebelumnya harus berjanji supaya
jangan kembali jika menolak teruskan membacakan Al Qurannya dan ancam
supaya mau keluar dan berjanji tidak melakukan lagi.
Tapi jika Jin tersebut mau keluar tapi dia minta persyaratan maka
JANGAN DITURUTI karena dengan kita menuruti kemauannya maka berarti tunduk
kepada Jin tersebut.
Tambahan : Boleh juga menggunakan sarana air sebagai pendinginan bagi
korban setelah sadar dari kesurupannya yaitu diminumkan atau bila untuk
proses penyembuhan bisa dengan dioleskan.

Wallohu’alam

Rabu, 12 Oktober 2011

http://www.sergapntt.com/2011/09/anjing-dewanya-orang-flores.html
diambil dari: http://tatavetblog.blogspot.com/2011/09/dinamika-populasi-anjing-ladang.html


The fight against rabies in Indonesia is far from over. The country’s failure to curb rabies is the history of an "Incurable Indonesian Wound". [1]

(Professor A.A. Ressang, the late senior veterinary public health scientist from the University of Indonesia, now Bogor Institute of Agriculture, 1963)

Oleh: Tri Satya Putri Naipospos

Setelah hampir 14 tahun lamanya berjangkit di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), kita dihenyakkan kembali pertengahan 2011 ini dengan perkembangan kasus rabies yang mencemaskan di pulau tersebut. Sejak pertama kali rabies muncul pada 1997 sampai 2011, korban tewas akibat rabies mencapai 215 orang dari 28.386 kasus gigitan anjing. [2] Pertanyaannya, mengapa luka rabies tak kunjung sembuh? Apakah dinamika populasi anjing di pulau tersebut bisa memberikan pembelajaran teknis tentang bagaimana kita memerangi rabies?


Tentunya banyak faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan kembali tingkat kejadian rabies di Pulau Flores (lihat Gambar 1). Mulai dari kegagalan pengendalian rabies pada anjing sampai kurang memadainya penyediaan vaksin anti rabies (Pre Exposure Prophylaxis/PEP) untuk korban gigitan anjing. [2]

Sesungguhnya apa yang dikatakan Profesor Ressang hampir 48 tahun lalu masih relevan sampai dengan saat ini, bahwa sejarah pengendalian rabies di Indonesia ibarat luka yang tak kunjung sembuh. Faktor-faktor utama yang menyebabkan rabies meningkat kembali di pulau tersebut pada umumnya sama dengan di negara-negara berkembang lainnya di Afrika dan Asia. Faktor-faktor yang didentifikasi mencakup: (1) prioritas yang rendah, (2) hambatan epidemiologik, (3) hambatan operasional, dan (4) kurangnya sumberdaya. [3]

Populasi manusia vs anjing

Seperti halnya negara-negara yang jumlah penduduknya sangat tinggi seperti China dan India, maka Indonesia sebagai negara dengan populasi terbesar ke-empat di dunia juga dilanda masalah rabies dalam beberapa dekade terakhir. Rabies di tiga negara ini sebenarnya dapat dianggap sebagai penyakit lama yang muncul kembali (re-emerging disease), karena menunjukkan peningkatan kasus dalam 5-10 tahun terakhir. Saat ini, tingkat kejadian rabies tertinggi di dunia adalah India dan ke-dua China. Rabies di Indonesia juga menjadi masalah penyakit baru muncul (emerging disease) karena berjangkit di beberapa pulau yang sebelumnya bebas rabies. [13]

Sejak 1985 sampai dengan saat ini, India merupakan negara dengan jumlah korban meninggal akibat rabies paling tinggi di dunia dengan rata-rata 20-30 ribu kasus per tahun. [4] Secara kasar dapat dikatakan sekitar 36% dari kasus orang meninggal akibat rabies di dunia terjadi di India. [11] Populasi anjing di India sekitar 25 juta ekor dengan rasio anjing:manusia diestimasi 1:36. [4]

Sebelum 1990, China merupakan negara dengan tingkat kejadian rabies tertinggi ke-dua di dunia, akan tetapi kemudian sempat mengalami penurunan kasus pada 1990-1996. Dari 1950-2004, sebanyak 103.200 orang meninggal akibat rabies di seluruh wilayah negara tersebut. Empat kali epidemi rabies terjadi dalam periode tersebut dengan interval 10 tahunan yaitu 1956-1957, 1965-1966, 1974-1975, dan 1982-1983. Epidemi terhebat terjadi antara 1980-1990 dimana 55.367 kasus meninggal akibat rabies. Setelah 1990, jumlah kasus yang dilaporkan menurun setiap tahun, utamanya disebabkan oleh gencarnya kampanye peningkatan kesadaran masyarakat. [5, 6]

Kemudian data menunjukkan sebanyak 19,806 kasus orang meninggal akibat rabies dari 1996-2008 di China, dengan rata-rata 1.524 kasus per tahun. Tingkat kejadian pada 1996 hanya 159 kasus, kemudian meningkat secara eksponensial selama periode tersebut dengan puncaknya mencapai 3.300 kasus pada 2007. [7, 8] Populasi anjing di China diestimasi berkisar antara 100-200 juta ekor dan 85-95% kasus rabies pada manusia dilaporkan akibat gigitan anjing. [8] Rasio anjing:manusia lebih tinggi di wilayah China selatan dibandingkan dengan wilayah utara. [5, 6]

Dari 1997-2010, 4,261 kasus orang meninggal karena rabies dilaporkan di hampir seluruh provinsi di China. Meskipun demikian, 60% dari total kasus rabies dilaporkan di 5 provinsi yang terletak di selatan China yaitu Guangdong, Guangxi, Guizhou, Hunan, dan Sichuan. [9] Sejak kasus rabies meningkat pada 2004, maka China kembali menjadi negara dengan tingkat kejadian tertinggi ke-2 di dunia.

Sebenarnya statistik populasi anjing di masing-masing negara sangat sulit diperoleh, meskipun pernah diestimasi jumlahnya di seluruh dunia mencapai 500 juta atau lebih. Anjing domestik ditemukan di seluruh kontinen dan praktisnya ada di seluruh pulau yang dihuni manusia. Pada umumnya rasio anjing:manusia berkisar antara 1:10 dan 1:6, tetapi sesungguhnya sangat bervariasi antar kontinen dan antar wilayah negara. [14] Sepuluh negara dengan populasi anjing tertinggi di dunia dapat dilihat pada Gambar 1. [15]
  
Gambar 1: Sepuluh negara dengan populasi anjing tertinggi di dunia
Sumber: http://www.mapsofworld.com/world-top-ten/countries-with-most-pet-dog-population.html [15]

Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) mengatakan bahwa ada korelasi negatif antara intensitas masalah populasi anjing yang bebas berkeliaran (free-roaming) dengan nilai ‘UN Human Development Index' (HDI) suatu negara. Jadi ada korelasi antara tingkat perkembangan pembangunan suatu negara dengan kapasitas negara tersebut dalam mengelola populasi anjing yang bebas berkeliaran. Seluruh negara-negara dengan tingkat HDI menengah dan rendah (100%) menganggap bahwa anjing yang bebas berkeliaran merupakan masalah dibandingkan hanya 60% negara-negara dengan tingkat HDI tinggi yang menganggapnya masalah. [12]

Korelasi antara tingkat HDI dan masalah anjing bebas berkeliaran tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, mencakup rendahnya tingkat pendidikan, hilangnya nilai ekonomi, sikap budaya terhadap hewan dan kesejahteraannya, polusi lingkungan dan lain sebagainya. [12]

Begitu juga ketersediaan dan aksesibilitas pada makanan dianggap juga sebagai faktor yang berkontribusi terhadap tingginya populasi anjing yang bebas berkeliaran dan berkaitan juga dengan tingkat higiene masyarakat, seperti keberadaan sampah, kotoran manusia dan lainnya. [12, 14] Tanpa sumber makanan, anjing-anjing semacam ini sangat kekurangan nutrisi yang pada gilirannya akan menurunkan lamanya hidup anjing dan juga kinerja reproduksinya. [12]

Untuk memahami populasi biologi dari spesies ini, perlu dimengerti bahwa setiap individu anjing memiliki status kepemilikan yang berbeda-beda, tingkat pembatasan pergerakan yang berbeda-beda, interaksi sosial dan reproduksi, serta tingkat ketergantungan pada perawatan manusia yang juga berbeda-beda. [14]

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan sekitar 70% dari rumah tangga di dunia memiliki satu atau lebih ekor anjing. [12] Anjing di negara berkembang esensial untuk membantu mengatasi pengelolaan sampah domestik, terutama di wilayah-wilayah dengan kepadatan penduduk yang tinggi seperti di kota-kota besar. [12] Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kepadatan populasi anjing adalah kelas sosio-ekonomi masyarakat, jenis dan penggunaan lahan, dan tingkat urbanisasi. Pada umumnya kepadatan populasi anjing meningkat begitu populasi manusia meningkat. [16]

Seperti umumnya di negara-negara berkembang, rasio anjing:manusia dan kepadatan populasi anjing per km2 berbeda antara wilayah urban dengan pedesaan. Begitu juga dengan keberadaan anjing yang bebas berkeliaran, dimana umumnya persentasenya akan lebih tinggi di wilayah pedesaan. [17] Penilaian terhadap dampak pengendalian rabies tidak bisa lepas dari pertimbangan mengenai dinamika populasi hospesnya dan data populasi anjing yang akurat merupakan informasi yang diperlukan sebagai dasar untuk mengevaluasi keberhasilan pengendalian. [18]

Peningkatan kasus rabies

Peningkatan kasus orang meninggal akibat rabies di China sejak 2004 disebabkan adanya kenaikan kepemilikan anjing dan tingkat cakupan vaksinasi anjing yang sangat rendah. Di wilayah pedesaan China, sekitar 70% dari rumah tangga memelihara anjing yang pada umumnya tidak divaksin. Hal ini utamanya disebabkan oleh tingkat kesadaran masyarakat yang rendah terhadap rabies dan biaya vaksinasi anti rabies (VAR) untuk manusia yang sangat mahal. [9]

Para ahli menganalisa bahwa kenaikan kasus rabies di China tersebut bisa dijelaskan dengan memahami dinamika populasi anjing, pemberian PEP yang waktunya tidak tepat dan tidak memadai, dan keberadaan anjing-anjing sehat yang bertindak sebagai ‘pembawa virus’ (carrier) [9] atau sebagai 'reservoir' dari rabies. [18]

Seperti disampaikan diatas, kecenderungan peningkatan kasus rabies terjadi juga di Pulau Flores sejak 2009, baik dilihat dari peningkatan angka korban meninggal akibat rabies maupun angka kasus gigitan anjing (lihat Gambar 2). Seluruh wilayah Pulau Flores telah tertular rabies sejak kasus pertama kali muncul pada 1998 di Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur. [18] Dari Kabupaten Flores Timur menular ke kabupaten lainnya di daratan Flores seperti Kabupaten Sikka (1998), Ende (1999), Lembata (1999), Ngada (2000), Manggarai (2000), dan Manggarai Barat (2004). [19, 20]

Gambar 2: Kasus orang meninggal akibat rabies dan kasus gigitan anjing
di Pulau Flores 1997-2011 (s/d Agustus 2011)

Dari awal tahun ini sampai Agustus 2011, kasus gigitan anjing tersangka rabies mencapai 1.034 dan dari jumlah tersebut 9 orang meninggal dunia. Kasus gigitan rabies tersebut dominan di Kabupaten Sikka, Flores Timur dan Kabupaten Ende. Kasus gigitan terbanyak terjadi di daerah yang jauh dari perkotaan atau dari sarana kesehatan sehingga korban gigitan terkadang terlambat ditolong oleh petugas kesehatan. [21]

Meskipun belum dianalisa secara tepat apa penyebab peningkatan kasus rabies di Flores, akan tetapi kenaikan ini dapat dikaitkan dengan peningkatan populasi anjing di pulau tersebut. Pada 2008, populasi anjing diperkirakan terus meningkat sampai sebesar 20 ribu ekor. Drh. Maria Geong, Kepala Bidang Kesehatan Hewan pada Dinas Peternakan Provinsi NTT pada waktu itu mengharapkan masyarakat di Pulau Flores terus waspada terhadap ancaman anjing penular rabies terkait populasinya yang terus meningkat. [22]

Tentu masih diingat bahwa kebijakan awal pengendalian rabies di Pulau Flores ditekankan kepada pemusnahan anjing secara menyeluruh dengan maksud mengurangi sebanyak mungkin populasi anjing. Kebijakan darurat yang sama sekali tidak populer bagi masyarakat Flores, meskipun pelaksanaan pembunuhan anjing sedapat mungkin dilakukan oleh masyarakat sendiri dengan dukungan dan himbauan dari tokoh politik, tokoh masyarakat dan pemuka agama. [24, 25]

Dalam perjalanannya kebijakan ini sama sekali tidak berhasil atau gagal total, mengingat rabies masih tetap bermukim di populasi anjing yang berkurang sekalipun. [24] Data pemerintah Provinsi NTT menunjukkan bahwa dalam jangka waktu 4 tahun (1998-2001) telah dilakukan pemusnahan terhadap 295.569 ekor anjing, sehingga pada 2002 populasi anjing turun sampai 127.482 ekor (lihat Gambar 3). [26] Menurut para ahli, populasi anjing yang berkurang sekalipun tetap mempunyai kemampuan untuk mendukung kelangsungan siklus rabies. [24]

Gambar 3: Populasi anjing di Pulau Flores 1998-2011 (s/d Agustus 2011)
dan yang dimusnahkan pada 4 tahun pertama 1998-2001

Bagi kebanyakan orang Flores, anjing ibarat teman sejati, tentara rumahan, pasukan berburu sampai menu yang paling lezat. Harga seekor anjing bisa mencapai Rp. 500 ribu hingga Rp. 1 juta. Anjingpun tak terpisahkan dari tradisi adat istiadat. Pada waktu pelaksanaan pemusnahan anjing besar-besaran, masyarakat justru protes karena menganggap cara tersebut bertentangan dengan adat istiadat mereka. Orang Flores berkeyakinan bahwa, membunuh anjing sama saja dengan memutuskan mata rantai mereka dengan para leluhur Flores yang telah dipanggil Sang Khalik. [27]

Pada saat rabies mulai berjangkit di Pulau Flores, populasi anjing diestimasi lebih dari 600 ribu ekor dengan kepadatan rata-rata 36 ekor anjing per km2. Kepadatan ini sangat tinggi dan sangat kondusif untuk penularan dan ketahanan siklus rabies. Setelah pemusnahan anjing dirubah menjadi kebijakan vaksinasi pasca 2002, maka kepadatan rata-rata turun menjadi 10 ekor anjing per km2 pada 2003. Kepadatan populasi 2005-2010 cenderung stabil dengan kepadatan rata-rata 12-15 ekor anjing per km2 (lihat Tabel 1).

Tabel 1: Perubahan menurut waktu kepadatan populasi anjing dan manusia di Pulau Flores

Sumber: Modifikasi dari Scott-Orr H. et al (2009) [20]

Perubahan kepadatan populasi anjing sebenarnya bisa menjadi parameter dalam memprediksi dan mengantisipasi kemungkinan terjadinya peningkatan kasus rabies di suatu daerah endemik seperti Pulau Flores. Dr. Hellen Scott-Orr menyatakan bahwa kepadatan anjing yang rentan rabies harus diturunkan menjadi dibawah 5 ekor per km2 untuk prospek memadai dalam mencegah siklus rabies berlanjut di populasi. Menurutnya cara ini mungkin dapat dilakukan dengan mengeliminasi anjing atau memvaksinnya dengan vaksin yang efektif [20], atau pendapat lain dengan membatasi kepemilikan anjing. [33]

Disamping populasi anjing yang tidak lagi dikendalikan pasca 2002, kesulitan dalam menanggulangi rabies dipengaruhi juga oleh medan dan geografi Pulau Flores yang sulit. Populasi anjing setelah itu melonjak kembali secara cepat. Selain itu dilaporkan lebih dari 90% anjing-anjing yang divaksinasi setiap tahunnya kedapatan tidak divaksinasi sebelumnya. Pergantian populasi (turnover) yang cepat dikombinasi dengan tingkat cakupan vaksinasi yang tidak memuaskan adalah faktor utama yang menyebabkan kasus rabies di Pulau Flores meningkat kembali. [20]

Demografi anjing

Pada dasarnya memahami demografi anjing adalah mengestimasi besaran dan distribusi dari populasi anjing, serta dinamikanya menyangkut tingkat kesuburan/reproduksi (fecundity rate), kematian/mortalitas, dan pertumbuhan. [28] Dinamika populasi anjing umumnya dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik secara alamiah maupun oleh karena perbuatan manusia.

Sumber: [27]
Dinamika populasi secara alamiah disebabkan oleh kelahiran, kematian dan migrasi anjing. Kematian anjing secara alamiah disebabkan karena usia tua atau penyakit. Manusia bisa mempengaruhi populasi anjing dengan pemusnahan (cull), dibunuh untuk dikonsumsi dagingnya, tertabrak di jalan hingga tewas, migrasi baik dengan perpindahan anjing untuk dijual, diberikan kepada pihak lain, dan lain sebagainya. Disamping itu juga melalui program-program manajemen populasi anjing (dog population management) atau pengendalian populasi anjing (dog population control) seperti sterilisasi, euthanasia, pengendalian kelahiran (animal birth control), tangkap-kebiri-lepas (Catch-Neuter-Release/CNR) dan lain sebagainya.

Dalam memahami demografi anjing, diperlukan data yang diperoleh dari studi yang sekurang-kurangnya dilakukan selama setahun. Dalam periode tersebut paling tidak dilakukan 2-4 kali kunjungan dengan metoda wawancara sampel rumah tangga dan pencatatan. Kunjungan pertama dimaksudkan untuk mengetahui populasi awal, kemudian perkembangannya selama setahun sampai populasi akhir, menyangkut adanya kematian, kelahiran, penambahan atau kehilangan anjing. [29]

Data yang juga diperlukan menyangkut tentang jumlah kepemilikan anjing per rumah tangga, kelas umur anjing (<1, 1-2, 2-3, 3-4 dan >4 tahun), jantan/betina, rata-rata lamanya hidup anjing untuk jantan dan betina, angka kelangsungan hidup atau survival anak anjing sampai umur setahun, rata-rata jumlah keturunan dalam sekali melahirkan, berapa kali melahirkan dalam setahun dan bulan-bulan kapan saja anjing betina melahirkan.

Dengan menganalisa data tersebut berdasarkan metoda tertentu, maka bisa diperoleh informasi mengenai rasio jantan:betina, angka kelahiran, angka kelangsungan hidup (survival rate) untuk masing-masing kelas umur dan juga untuk jantan dan betina, umur harapan hidup (life expectancy), dan angka pertumbuhan populasi. [29]

Berbagai studi demografi anjing telah dilakukan di sejumlah negara-negara berkembang di Afrika dan Asia, meskipun data dan informasi yang diperoleh belum dimanfaatkan secara maksimal untuk kepentingan merancang strategi pencegahan dan pengendalian rabies.

Pola demografi anjing yang ditemukan di negara-negara berkembang memperlihatkan konsistensi tingkat pergantian populasi (turonver) yang tinggi (kemungkinan juga di Pulau Flores). Kemampuan untuk mengendalikan populasi anjing juga bergantung kepada pemahaman tentang hubungan antara anjing dan masyarakat, serta klasifikasi populasi anjing berdasarkan tingkat ketergantungannya kepada pemilik. Suatu kondisi yang memunculkan argumentasi para ahli yang mempertanyakan apakah dengan angka pertumbuhan populasi anjing begitu cepat di negara-negara berkembang, maka penerapan kritis cakupan vaksinasi 70% per tahun seperti direkomendasikan WHO cukup memadai? [18]

Pola demografi juga memperlihatkan bahwa distribusi umur di banyak populasi anjing di negara berkembang mengindikasikan proporsi yang besar dari anjing berumur dibawah 3 bulan. Padahal dalam ketentuan vaksinasi rabies tidak disarankan untuk memvaksin anjing-anjing muda dibawah 3 bulan. Dengan menargetkan kampanye vaksinasi masal pada anjing-anjing muda semacam ini diasumsi bisa menjadi suatu cara untuk memaksimalkan cakupan vaksinasi mengingat terbatasnya sumberdaya. [30]

Pengendalian populasi anjing

Suatu hal yang perlu disadari dalam konteks pengendalian populasi anjing adalah setiap upaya reduksi kepadatan populasi akibat tindakan pemusnahan akan secara cepat dikompensasi oleh tingkat kesuburan/reproduksi dan tingkat kelangsungan hidup/survival. Apabila anjing dilenyapkan dari populasi, umur harapan hidup anjing yang bertahan hidup akan meningkat, oleh karena mendapatkan akses lebih baik terhadap sumberdaya yang tersedia. [31] Oleh karenanya dinamika populasi anjing di Pulau Flores pasca 2002 dan seterusnya sangat penting dipelajari untuk melenyapkan kesempatan membuatnya jadi ladang pembibitan dan penyebaran rabies. [33]

OIE telah menetapkan pedoman tentang bagaimana mengendalikan populasi anjing yang bebas berkeliaran dalam Terrestrial Animal Health Code pasal 7.7. Prinsip yang ditekankan dalam pedoman ini adalah bukan hanya perlunya penerapan kaidah-kaidah kesejahteraan hewan dalam pengendalian populasi anjing, tetapi juga pentingnya upaya promosi tentang pemilik anjing yang bertanggung jawab (responsible dog ownership) dan perubahan perilaku masyarakat (community behaviour) mengingat ekologi anjing berkaitan erat dengan kegiatan manusia. [31]

Dalam pedoman tersebut, juga ditekankan pentingnya pemerintah dan pemerintah daerah setempat memainkan peran utama dalam mencegah dan mengendalikan rabies dan memastikan bahwa kaidah-kaidah kesejahteraan hewan diterapkan sesuai perundangan yang berlaku serta tercipta suatu koordinasi seluruh kegiatan secara efektif antar kelembagaan pemerintah dan/atau non-pemerintah. [31]

http://www.nytimes.com/2010/09/28/health/28glob.html
Dalam mengantisipasi pertumbuhan populasi anjing yang tidak diharapkan di Pulau Flores, maka perlu diperhatikan keseimbangan dengan daya dukung (carrying capacity) lingkungan yang bergantung kepada pola ketersediaan dan kualitas sumberdaya, seperti penampungan, makanan dan air. Daya dukung populasi anjing berkaitan dengan perbedaan habitat, budaya dan strata sosial populasi masyarakat urban dan pedesaan. [32]

Program pengendalian populasi anjing yang bebas berkeliaran dipengaruhi sangat kuat oleh anggaran yang tersedia, begitu juga perbedaan teknik dan metoda yang diterapkan oleh negara-negara di dunia. Contohnya pembunuhan anjing dengan injeksi barbiturate atau injeksi bahan kimia lainnya, dengan cara ditembak, dan dengan cara diracun lewat umpan. Ke-dua cara terakhir dianggap kurang manusiawi, karena tidak memperhatikan isu kesejahteraan hewan. [12]

Menurut survei OIE, ternyata banyak negara masih menggunakan euthanasia secara luas sebagai metoda resmi untuk memusnahkan anjing. Pada umumnya negara-negara dengan tingkat HDI yang tinggi lebih banyak menggunakan injeksi barbiturate/bahan kimia lainnya karena dianggap sebagai suatu cara yang lebih manusiawi. Negara-negara dengan tingkat HDI menengah dan rendah cenderung menggunakan cara ditembak atau diracun lewat umpan. [12]

Pembatasan kepemilikan anjing juga menjadi pilihan dalam mengendalikan populasi anjing dan penyebaran rabies, seperti yang dilaksanakan di China melalui ‘kebijakan satu anjing’ (one dog policy) yaitu satu ekor anjing per rumah tangga yang diterapkan di Beijing, Shanghai dan beberapa kota besar lainnya mulai November 2006. [33] Cara ini mungkin hanya bisa dijalankan di wilayah urban, tetapi tidak pas diterapkan di Pulau Flores yang geografinya lebih bernuansa pedesaan dan sistem pemeliharaan anjingnya meskipun berpemilik akan tetapi bebas berkeliaran, serta posisi anjing bukan hanya terkait nilai ekonomi akan tetapi juga nilai sosial, budaya dan agama.

Pengendalian rabies ke depan

Dengan peningkatan kasus rabies dalam beberapa tahun terakhir dan banyaknya pulau-pulau yang tadinya bebas secara historis kemudian menjadi tertular, WHO menyatakan Indonesia pindah dari negara berstatus endemik rendah menjadi endemik menengah. [13] Suatu isu yang perlu diantisipasi ke depan mengingat rabies masih dan terus menjadi permasalahan kesehatan masyarakat di banyak tempat di Indonesia.

Semua pihak menyadari bahwa pengendalian populasi anjing dalam kaitannya dengan pengendalian rabies terhambat oleh persoalan-persoalan budaya dan keterbatasan sumberdaya. Oleh karenanya setiap upaya pengendalian harus dilakukan dengan memperhatikan praktek lokal dan kepercayaan masyarakat setempat. Dengan demikian dalam upaya pengendalian populasi anjing dan rabies di Pulau Flores harus disadari bahwa pendidikan masyarakat dan penyediaan informasi menjadi sama pentingnya dengan penerapan perundangan. [32]

Pada hakekatnya secara teknis sudah diterima bahwa untuk pengendalian rabies yang efektif diperlukan penerapan program pengendalian populasi anjing dan program vaksinasi yang sistematik dan terarah di lapangan. Vaksinasi masal populasi anjing adalah fundamental bagi eliminasi rabies. Alat dan teknik yang inovatif telah berhasil dikembangkan dan distandarisasi dalam beberapa tahun terakhir yang memungkinkan bagi negara-negara berkembang termasuk Indonesia untuk memperbaiki cakupan, aksesibilitas, dan keterjangkauan vaksin rabies moderen serta juga akseptabilitas dan efektivitas manajemen populasi anjing. [13]

Referensi:
1. Ressang A.A., Gwan S.I. and Hardjosworo S. (1963). - Bats, rodents and rabies in Indonesia. Communic. Vet, 7, 33-59.
2. http://www.berita2.com/daerah/ntt/9114-sembilan-kabupaten-di-ntt-rentan-rabies.html
3. Lembo T., Hampson K., Kaare M.T., Ernest E., Knobel D., Kazwala R.R., Haydon D.T., and Cleaveland S. (2010). The Feasibility of Canine Rabies Elimination in Africa: Dispelling Doubts with Data. PLoS Negl. Trop. Dis. 4(2): e626. doi:10.1371/jounal.pntd.0000626.
4. Menezes R. (2008). Rabies in India. Public Health. CMAJ 2008 February 26, 178(5): 564-566. doi:10.1503/cmaj.071488
5. Tang X., Luo M., Zhang S., Fooks A.R., Hu R., and Ru C. (2005). Pivotal role of dogs in rabies transmission, China. Emerging Infectious Diseases, Dec 2005. http://findarticles.com/p/articles/mi_m0GVK/is_12_11/ai_n15981277/?tag=content;col1
6. FAO (2011). Highlights. Rabies in China: A looming threat to national public health. http://www.fao.org/ag/againfo/home/en/news_archive/2011_Rabies_in_China.html
7. Song M., Tang Q., Wang D-M, Mo Z-J, Guo S-H, Li H., Tao X-Y, Rupprecht C.E., Feng Z-J, and Liang G-D. (2009). Epidemiological investigations of human rabies in China. Research Article. BMC Infectious Diseases, 9(210): 1-8. doi:10.1.1186/1471-2334-9-210.
8. AREB Conference report (2010). Report of the sixth Asian Rabies Expert Bureau (AREB) meeting, Manila, The Philippines, 10-12 November 2010. Vaccine 28: 3265-3268. doi:10.1016/j.vaccine.2010.02.093.
9. Zhang J., Jin Z., Sun G-Q, Zhou T., and Ruan S. (2011). Analysis of Rabies in China: Transmission Dynamics and Control. Research Article. PLoS ONE 6(7): e20891. doi:10.1371/journal.pone.0020891.
10. http://en.wikipedia.org/wiki/Rabies
11. WHO (2009). India’s ongoing war against rabies. Buletin of the World Health Organization, 87(12): 885-964. http://www.who.int/bulletin/volumes/87/12/09-021209/en/index.html
12. Villa P.D., Kahn S., Stuardo L., Iannetti L., Di Nardo A., and Serpell J.A. (?). OIE questionnaire on dog population control in 81 countries: different national approaches to the “free-roaming dog” problem and their association with degrees of economic development.
13. Gongal G. and Wright A.E. (2011). Review Article. Human Rabies in the WHO Southeast Asia Region: Forward Steps for Elimination. Advances to Preventive Medicine. Volume 2011, Article ID 383870, 5 pages. doi:10.4061/2011/383870.
14. Wandeler A.I., Matter H.C., Kappeler A., and Budde A. (1993). The ecology of dogs and canine rabies: a selective review. Rev. sci. tech. Off. int. Epiz., 12(1): 51-71.
15. http://www.mapsofworld.com/world-top-ten/countries-with-most-pet-dog-population.html
16. Reece J.F. (2005). Dogs and Dog Control in Developing Countries. The State of the Animals III. Chapter 5. pp. 55-64.
17. Acosta-Jamett G., Cleaveland S., Cunningham A.A., and deC. Bronsvoort B.M. (2010). Demography of domestic dogs in rural and urban areas of the Coquimbo region of Chile and implications for disease transmission. Preventive Veterinary Medicine, 94: 272-281. doi:10.1016/j.prevetmed.2010.01.002.
18. Coleman P.G. (1997). The importance of dog demography to the control of rabies. Session 5: Open session. http://searg.info/fichiers/articles/1997180187L.PDF
19. http://www.berita2.com/daerah/ntt/9114-sembilan-kabupaten-dintt-rentan-rabies.html
20. Scott-Orr H., Bingham J., Saunders G., Dibia I.N., Putra A.A.G., and Geong M. (2009). Potential Eradication of Rabies from Flores in Indonesia. Proceedings of the 12th Symposium of the International Society for Veterinary Epidemiology and Economics, Durban, South Africa.
21. Wera E. (2008). Rabies di Flores, akankah berakhir? http://genetika21.wordpress.com/2008/11/19/rabies-di-flores-akankah-berakhir/
22. http://kupang.tribunnews.com/read/artikel/69415/kupangterkini/wow-1034-warga-ntt-digigit-anjing-rabies
23. http://internasional.kompas.com/read/2008/08/25/07412043/Anjing.Rabies.Gigit.Ratusan.Warga.Flores
24. Bingham J. (2001). Rabies on Flores Island, Indonesia: is eradication possible in the near future? Rabies Control in Asia. Proceedings of the Fourth International Symposium organized by The Merieux Foundation with the co-sponsorship of the World Health Organization, Hanoi, Viet Nam, 5-9 March 2001.
25. Windiyaningsih C. Wilde H., Meslin F.X., Suroso T., and Widarso H.S. (2004). The Rabies Epidemic on Flores Island, Indonesia (1998-2003). Special Articles. J Med Assoc Thai 87(11): 1389-1393.
26. Clifton M. (2009). Not vaccinating beyond rabies hot zone leads to more human rabies deaths on Bali. Animal People, September 2009. http://www.animalpeoplenews.org/09/9/Sept09.htm
27. http://www.sergapntt.com/2011/09/anjing-dewanya-orang-flores.html
28. Kitala P.M., McDermott J., Kyule M., Gathuma J., Perry B.D., and Wandeler A.I. (2001). Dog ecology and demography information to support the planning of rabies control in Machakos District, Kenya. Acta Tropica 78: 217-230.
29. Kitala P.M. (1995). Population dynamics in Machakos District, Kenya: Implications for Vaccination strategy. http://searg.info/fichiers/articles/1995096104L.PDF
30. Perry B.D. (1995). Rabies control in the developing world: can further research help? Veterinary Record, 521-522.
31. OIE (2010). http://www.oie.int/eng/normes/mcode/en_chapitre_1.8.10.htm
32. Wandeler A.I., Budde A., Capt S., Kappeler A., and Matter H. (1988). Dog Ecology and Dog Rabies Control. Reviews of Infectious Diseases, Volume 10, Suppl. 4, pp. S684-S688.
33. Vermeuleun S.E. (2011). Africa’s canine population dynamics: A breeding ground for rabies. http://www.consultancyafrica.com/index.php?option=com_content&view=article&id=681:africas-canine-population-dynamics-a-breeding-ground-for-rabies-&catid=92:enviro-africa&Itemid=297
34. http://www.irishtimes.com/newspaper/world/2011/0517/1224297118018.html

*) Penulis bekerja di Food and Agriculture Organization of the United Nations, Vientiane, Laos

Selasa, 11 Oktober 2011

7 sosok paling misterius di Indonesia

Supriyadi
http://aldiparis.files.wordpress.com/2008/08/supriyadi_11.jpg
http://djunaedird.files.wordpress.com/2008/08/supriyadi_masih_hidup_surya_online.jpg
http://gallery.swaramuslim.com/data/media/7/Supriyadi.jpg
GB
Siapa sih yang tidak kenal dengan sosok pahlawan satu ini. Kalo elo-elo gak tau, tandanya pas pelajaran sejarah pada tidur di kelas ya, hehehe…Supriyadi adalah pahlawan nasional Indonesia, pemimpin pemberontakan pasukan Pembela Tanah Air (PETA) terhadap pasukan pendudukan Jepang di Blitar pada Februari 1945. Ia ditunjuk sebagai menteri keamanan rakyat pada kabinet pertama Indonesia, namun tidak pernah muncul untuk menempati jabatan tersebut.
Pada waktu itu, Supriyadi memimpin sebuah pasukan tentara bentukan Jepang yang beranggotakan orang orang Indonesia. Karena kesewenangan dan diskriminasi tentara Jepang terhadap tentara PETA dan rakyat Indonesia, Supriyadi gundah. Ia lantas memberontak bersama sejumlah rekannya sesama tentara PETA. Namun pemberontakannya tidak sukses. Pasukan pimpinan Supriyadi dikalahkan oleh pasukan bentukan Jepang lainnya, yang disebut Heiho.

Kabar yang berkembang kemudian, Supriyadi tewas. Tetapi, hingga kini tidak ditemukan mayat dan kuburannya. Oleh karena itu, meski telah dinobatkan sebagai pahlawan nasional oleh pemerintah, keberadaan Supriyadi tetap misterius hingga kini. Sejarah yang ditulis pada buku-buku pelajaran sekolah pun menyebut Supriyadi hilang.

Namun yang membikin sosok Supriyadi semakin misterius adalah banyaknya kemunculan orang-orang yang mengaku sebagai Supriyadi. Salah satu yang cukup kontroversial adalah sebuah acara pembahasan buku ‘Mencari Supriyadi, Kesaksian Pembantu Utama Bung Karno’, yang diadakan di Toko Buku Gramedia di Jalan Pandanaran Semarang. Dalam acara itu, seorang pria sepuh bernama Andaryoko Wisnu Prabu membuka jati diri dia sesungguhnya. Dia mengaku sebagai Supriyadi, dan
kini berusia 88 tahun.

Namun sampai sekarang pengakuan tersebut belum bisa dibuktikan kebenarannya, meski secara perawakan dan sejumlah saksi membenarkan klaim tersebut.

Tan Malaka

http://1.bp.blogspot.com/_HUc3Tjlrhwg/SFM5oaducFI/AAAAAAAAADY/otKfdMVp0rU/S1600-R/TanMalaka_DariPendjara_ed3.jpg
Salah satu sosok pahlawan nasional kita yang terlupakan. Mungkin salah sedikit (atau satu-satunya) sosok pahlawan yang memiliki kisah petualangan dari negara ke negara lain dan menjadi sosok yang paling dicari oleh Belanda dan banyak negara lain. Selain itu, pada masa revolusi kemerdekaan keberadaannya selalu dicari oleh para pejuang pada saat itu (termasuk oleh Bung Karno) karena hobinya melakukan penyamaran untuk menghindari mata-mata musuh, sehingga sosoknya selalu misterius dan tidak banyak yang mengenal dengan pasti seperti apa sosok yang bernama asli Sutan Ibrahim gelar Datuk Tan Malaka itu.

Namun sayangnya keberadaan dari tokoh aliran kiri ini hilang secara misterius dalam pergolakan revolusi kemerdekaan itu. Konon kabarnya Tan Malaka dibunuh pada tanggal 21 Februari 1949 atas perintah Letda Soekotjo dari Batalyon Sikatan, Divisi Brawijaya di daerah Kediri, Jawa Timur. Hingga kini makamnya tidak pernah bisa ditemukan.

Gunadarma

Borobudur dan Gunadarma adalah dua nama yang tidak bisa terpisahkan. Dalam sejumlah literatur, Candi Borobudur diarsiteki oleh sekelompok kaum atau sekelompok brahmana yang meletakkan dasar pada sebuah tempat pemujaan nya dan kemudian entah beberapa waktu kemudian (kemungkinan bisa puluhan, ratusan atau malah ribuan) dibuatkan sebuah proyek mega raksasa, pemberian sebuah “kulit” yang katanya dikepalai oleh seorang arsitek bernama Gunadarma.

Sedangkang siapa sebenarnya sekelompok kaum brahmana yang terdahulu tidak diketemukan catatan resmi tentang mereka, kemudian cerita tentang kepala penanggung jawab mega proyek pembuatan “kulit” situs tersebut yaitu Gunadarma juga tidak ada sebuah keterangan resmi mengenainya, bisa jadi kata Gunadarma adalah sebuah kata symbol dan bukan merupakan nama seseorang.

Kalau memang benar Gunadarma yang mengarsiteki pembangunan Candi Borobudur, maka perlu kita acungi jempol (kalo perlu pake empat kaki!) bagaimana Gunadarma melakukan perencanaan yang tepat dengan kondisi teknologi yang pada saat itu belum begitu canggih. Namun sampai saat ini nama Gunadarma dan Borobudur itu sendiri masih menjadi misteri yang belum bisa diungkapkan dengan tuntas.

Ki Panji Kusmin

Suatu ketika majalah Sastra, dengan cetakan tahun VI No. 48, Agustus 1968, memuat sebuah cerpen yang berjudul Langit Makin Mendung yang dikarang oleh Ki Panji Kusmin (diduga ini nama samaran). Cerpen ini bercerita tentang Nabi Muhammad yang memohon izin kepada Tuhan untuk menjenguk umatnya. Disertai malaikat Jibril, dengan menumpang Bouraq, Nabi mengunjungi Bumi. Namun Bouroq bertabrakan dengan satelit Sputnik sehingga Nabi serta Malaikat Jibril terlempar dan mendarat di atas Jakarta. Di situ Nabi menyaksikan betapa umatnya telah menjadi umat yang bobrok. Cerpen ini adalah sindiran terhadap laku keagamaan masyarakat luas yang ''menyimpang'' pada waktu yang belum jauh berselang dari terjadinya Tragedi 1965.

Namun akibat penerbitan Cerpen yang bikin heboh umat ini, Ki Panji Kusmin dituduh telah melakukan penodaan terhadap agama karena mempersonifikasikan Tuhan, Nabi Muhammad, dan Malaikat Jibril. Tanpa ampun lagi H.B. Jassin selaku penanggung jawab majalah itu dibawa ke pengadilan dan dipaksa untuk mengungkap siapa sebenarnya Ki Panji Kusmin. H.B. Jassin menolak untuk mengungkap jati diri Ki Panji Kusmin. Untuk itu ia dituntut Pengadilan Tinggi Medan dan divonis in absentia berupa kurungan selama satu tahun dan masa percobaan dua tahun.

Dan sampai saat ini pun identitas dari Ki Panji Kusmin tidak terungkap dan dibawa hingga ke liang lahat oleh H.B. Jassin.

Imam Sayuti alias Tebo

Suatu hari, pada 1970 hiduplah sepasang suami-istri Fai dan Nasikah di lereng Gunung Watungan, Desa Wuluhan, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Fai bekerja sebagai kuli bangunan, istrinya membantu mencari kayu di hutan Ambulu. Masih pengantin baru, konon mereka belum sempat berhubungan suami-istri, Fai pergi ke kota untuk bekerja di proyek. Fai pun pamit untuk jangka waktu lama.

Ternyata, baru tiga hari pamitan, 'Fai' pulang lagi menemui Nasikah. (Dipercaya sebagai gendruwo atau makhluk halus. Postur, cara bicara, suara, dan perilakunya persis Fai, sang suami asli). Nah, si gendruwo yang menyamar sebagai Fai ini kemudian menyetubuhi Nasikah.

Nasikah, wanita desa itu, tenang-tenang saja karena menganggap 'laki-laki' itu suaminya yang sah. Bulan ketujuh Nasikah hamil, Fai palsu pamit. Datanglah Fai yang asli. Maka gegerlah sudah keluarga baru ini. Untung saja, ulama terkemuka di Ambulu meminta Fai untuk bersabar karena istrinya tidak selingkuh. Ada pesan atau isyarat spiritual yang terjadi dengan istrinya. Lalu, lahirlah bayi penuh rambut di tubuh dengan bintik-bintik merah. Orang tuanya memberi nama Imam Sayuti. Tapi laki-laki kekar ini diberi nama gaib, Tebo, sesuai dengan petunjuk 'dari langit'. Tebo kemudian diasuh oleh pasangan suami-istri ini layaknya anak mereka sendiri.

Sosok ini cukup menarik perhatian ketika Tebo dititipkan oleh manajer Wahana Misteri (penyelenggara pameran yang berkaitan dengan hal-hal gaib) pada tahun 1990 dan menjadi bintang pameran di sana. Akhirnya kontroversi keberadaan sosok ini merebak.

Tentu suatu hal yang ganjil jika ada makhluk alam lain bisa ’bersetubuh’ dengan manusia dan melahirkan manusia ’gado-gado’. Hingga saat ini belum ada penelitian yang lebih ilmiah untuk membuktikan keberadaan ’makhluk’ ini.


Perobek Bendera Belanda di Hotel Oranje

Peristiwa 10 November 1945 tentu tidak lepas dari dipicunya oleh salah satu peristiwa yang paling heroik, yaitu perobekan bendera Belanda di atas Hotel Oranje. Kisah ini dipicu oleh berita bahwa di Hotel Oranje di Tunjungan telah dikibarkan bendera Belanda merah-putih-biru oleh Mr Ploegman. Tentu saja hal tersebut tidak diterima oleh para arek-arek Suroboyo yang merasa pengibaran bendera tersebut dianggap sebagai penghinaan sebagai bangsa yang merdeka.

Pada akhirnya Mr. Ploegman dibunuh oleh seorang pemuda mendekati dirinya tanpa ia ketahui dan menusukkan pisaunya bertubi-tubi. Pada saat itu Mr. Ploegman menghadapi ribuan massa di depan hotel yang menuntut penurunan bendera triwarna tersebut. Pada saat itu teriakan untuk menurunkan bendera kian membahana. Sejumlah pemuda telah membawa tangga untuk naik ke atap hotel, terdapat 8 sampai 10 pemuda. Dari atap ada yang naik ke tiang bendera dalam gemuruh teriakan, lalu bagian biru bendera itu pun dirobek, dan jadilah kini Sang Merah Putih yang berkibaran di angkasa.

Lalu yang menjadi pertanyaan adalah siapakah yang menjadi perobek bendera tersebut? Dalam kondisi yang sangat kacau dan penuh massa, tentu tidak mudah bagi para saksi sejarah untuk mengetahui secara pasti siapakah yang melakukannya.

Penulis Buku Darmogandhul

Mungkin di antara karya-karya sastra kuno berbahasa Jawa, kitab Darmogandhul adalah salah satu sastra Jawa yang sangat kontroversial. Selain isinya banyak memutarbalikkan ajaran agama tertentu, juga kitab ini sarat dengan sejumlah keganjilan-keganjilan sejarah sebenarnya.

Walaupun menggunakan latar belakang kisah runtuhnya Majapahit dan berdirinya kerajaan Demak Bintara, namun kisah Darmogandhul mencuatkan hal-hal yang tidak masuk akal pada zamannya. Hal ini didapati pada untaian kisah berikut:

… wadya Majapahit ambedili, dene wadya Giri pada pating jengkelang ora kelar nadhahi tibaning mimis, …

Maksudnya: pasukanMajapahit menembak dengan senapan, sedangkan pasukan Giri berguguran akibat tidak kuat menerima timah panas. Apakah zaman itu sudah digunakan senjata api dalam berperang? Hal tersebut tidak mungkin sebab senjata api baru dikenal sejak kedatangan bangsa Eropa ke bumi Nusantara. Darmogandhul ditulis setelah kedatangan bangsa Eropa, bukan pada saat peralihan kekuasaan dari Majapahit ke Demak Bintara.

Lalu siapakah sebenarnya penulis kitab ini? Sampai saat ini belum ada yang bisa menunjukkan secara pasti siapakah pengarang kitab ’ngawur’ ini. Namun dari sejumlah analisis tulisan dan latar belakang sejarah dalam kitab itu, Darmogandhul ditulis pada masa penjajahan Belanda. Penulis Darmogandul bukan orang yang tahu persis sebab-sebab keruntuhan Majapahit yakni Perang Paregreg yang menghancurkan sistem politik dan kekuasaan Majapahit, juga hilangnya pengaruh agama Hindu. Kitab Darmogandhul diduga hanya produk rekayasa sastra Jawa yang dipergunakan untuk kepentingan penjajah Belanda.

sumber: http://blognyajose.blogspot.com/2009/12/7-orang-paling-misterius-di-indonesia.html

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...